Belum lagi menginjakkan kakinya di Yerusalem, Presiden AS, Barack Obama sudah menghadapi penolakan dan tantangan dari kelompok sayap kanan di Israel. Mereka akan menggelar aksi demo di tempat suci mereka (synagog) Tisha Be’Av, dan akan diikuti ratusan sayap kanan Israel, serta secara terang-terangan memprotes kebijakan Pemerintah Obama yang menginginkan agar pembangunan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat dihentikan.
Aksi demonstrasi itu diorganisir tokoh sayap kanan Gershon Salomon, yang menggerakkan ratusan sayap Israel, yang sangat kecewa dan resah atas sikap pemerintahan Barack Obama, yang menginginkan dihentikannya pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem dan Tepi Barat. “Tekanan AS yang ingin menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem itu, menunjukkan kelemahan kepemimpinan kami”, ucap Salomon. “Memisahkan Yarusalem yang merupakan bukit tempat suci bagi kami ini kekalahan”, tambahnya.
“Kami sangat prihatin dengan adanya bukit suci (Yerusalem) menjadi milik dan ibukota negara Palestina yang didukung AS”, ujar Salomon. Kekawatiran kalangan Yahudi dan para pemimpinnya sangat terasa, sejak digaungkan gagasan solusi ‘dua negara’, dan secara terang-terangan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu, menolak kerasa ide itu, dan menegaskan seluruh Yerusalem menjadi hak mutlak bangsa Israel. “Soal Yerusalem sudah harga mati, dan tidak dapat dinegosiasikan lagi”, tegas Netanyahu. Dalam kesempatan bertemu dengan sejumlah wartawan itu, Salomon menyatakan, “Barack Husien Obama dan Benyamin Netanyahu harus memahami persoalan ini”.
Sementara itu, Sekjen PBB Ban Ki-moon, mendesak Israel agar segera menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat, karena langkah dan kebijakan Israel ini akan menimbulkan ketegangan di Timur Tengah. “Saya yakin pemerintah Israel, memiliki komitment penuh atas tanggung jawab, termasuk menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi dan pemindahan penduduk Yahudi”, tegas Ban Ki-moon. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana, juga mendesak Isral agar menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Langkah Israel yang melanjutkan pembangunan di Yerusalem dan Tepi Bara, hanya akan menciptakan ketegangan baru di Timur Tengah, ucap Solana. Kunjungan Obama ke Israel itu, tak lain, karena desakan lobi Yahudi di AS, yang menginginkan agar Obama melakukan dialog langsung dengan para pejabat Israel, khususnya terhadap sikap Gedung Putih yang menginginkan penghentian pembangunan pemukiman Yahudi, dan gagasan solusi konflik Palestina dengan ide : dua negara. Tapi, semua akan kandas, karena Israel tidak pernah mau menerima gagasan itu. (m/jp)