"Saya Akan Cium Tangan Rakyat Turki, Jika Ankara Berhasil Bujuk Hamas"

Deputi Menteri Luar Negeri Israel Danny Ayalon mendesak Turki agar membujuk Hamas untuk menghentikan seranganya ke wilayah Israel.

"Saya akan mencium tangan rakyat Turki satu per satu jika Ankara bisa meyakinkan Hamas untuk menandatangani kesepakatan damai dengan Israel, menerima kesepakatan Oslo, dan mengakui eksistensi Israel," kata Ayalon.

Ia mengatakan, Turki berhak menentukan kebijakan luar negerinya sendiri. Israel menghormati hak Turki itu dan tidak berhak melarang Turki untuk menjalin hubungan dengan kelompok tertentu. "Tapi, jangan mengorbankan Israel jika Turki ingin membangun hubungan dengan Hamas," ujar Ayalon

Ia juga memuji keputusan organisasi kemanusiaan Turki, IHH yang membatalkan keikutsertaannya dalam pelayaran Freedom Flotilla kedua dengan menggunakan kapal Mavi Marmara. Dalam pelayaran pertama pada 31 Mei 2010, pasukan AL Israel menyerbu dan menembaki para aktivis kemanusiaan di kapal Mavi Marmara, menyebabkan delapan aktivis asal Turki tewas. Insiden ini membuat tegang hubungan Turki-Israel.

"Kenyataan bahwa Mavi Marmara tidak jadi datang ke Gaza untuk kedua kalinya, merupakan kesempatan bagi kita (Turki-Israel) untuk memperbaiki hubungan. Saya yakin, kita kehilangan rasa saling percaya selama beberapa tahun ini," sambung Ayalon.

Ia menambahkan, Israel akan mendukung Turki jika memulihkan persatuan antara faksi-faksi yang ada di Palestina. Tapi dengan Hamas, Ayalon menegaskan ada syarat yang harus dipenuhi Hamas, yaitu mengakui Israel sebagai negara Yahudi. (kw/Hry)