Eramuslim.com – Pemerintah Arab Saudi, kembali membuka layanan umrah bagi jamaah dari negara-negara lain. Semua negara dipersilahkan melakukan penerbangan langsung dari negaranya ke Arab Saudi.
Akan tetapi, Kerajaan Arab Saudi memberikan pengecualian. Tidak semua negara mendapat izin penerbangan langsung. Ada 9 negara yang mendapat pengecualian tersebut, yaitu Indonesia, India, Pakistan, Mesir, Turki, Argentina, Brasil, Afrika Selatan dan Libanon.
Jamaah yang melakukan penerbangan dari negara-negara tersebut, diharuskan melakukan transit terlebih dahulu ke negara ketiga untuk melakukan karantina selama 14 hari. Sebelum melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi untuk umrah.
Pihak kerjaan juga mewajibkan, jamaah yang bisa umrah harus sudah di vaksin Pfiezer, Mordena, AstraZeneca, dan J&J. Sementara penerima lengkap dosis vaksin dari Cina, harus dengan booster 1 dosis dari vaksin yang telah direkomendasikan tersebut.
Mengutip Al Arabiya, Anggota Komite Nasional Haji dan Umrah Arab Saudi, Hani Ali Al-Amiri menyampaikan bahwa lebih dari 6.000 agen umrah luar negeri dan sekitar 30 situs web dan platform untuk reservasi global, tersedia bagi jamaah dunia yang ingin melaksanakan umrah.
“Melalui platform online, jamaah dapat membayar seluruh program mulai dari travel, transportasi, hotel-hotel, katering dan perusahaan tertentu untuk umrah,” tegas dia kepada Al Arabiya.
Dia menekankan semua layanan dan paket umrah, dapat dilakukan secara online melalui platform pemesanan global dan lokal yang disetujui oleh Kementerian Haji dan Umrah, Saudi.
Hampir 500 perusahaan travel melakukan persiapan menerima jemaah haji dari luar Saudi. Jamaah umrah dunia disyaratkan, telah mendapat vaksin COVID-19 dengan dosis lengkap.
“Perusahaan dan institusi umrah saat ini sedang dipersiapkan untuk mengikuti semua proses penanganan kesehatan dan manajemen kerumunan termasuk untuk karyawan dan pekerjanya,” ucap dia.(viva)