Departemen Urusan Keislaman Kerajaan Saudi Arabia mengumumkan pihaknya telah menyelesaikan MOU dengan 20 kanal televisi untuk mengudarakan program terjemah cepat (at-tarjamah al-fawriyyah) shalat tarawih di majid al-haram di Mekkah dan masjid nabawi di Madinah selama bulan Ramadhan ini.
Diterangkan oleh departemen tersebut, beberapa kanal televisi Saudi Arabia yang mengudara lewat jaringan parabola itu akan menayangkan program shalat tarawih dan tahajjud ke semua negara-negara di dunia, khususnya negara-negara Islam, lengkap dengan layanan terjemah cepat setiap acara.
Penasihat departemen yang juga direktur proyek ini, Syaikh Thalal bin Ahmad al-Uqail, menyatakan bahwa semua persiapan program ini sudah matang dan fix. Tim penerjemah langsung dan cepat juga terdiri dari para penerjemah profesional dan handal.
Hingga saat ini, baru ada dua pilihan bahasa terjemahan saja untuk program tersebut, yaitu bahasa Inggris dan Perancis.
Al-Uqail menyatakan, program ini bertujuan untuk menyebarkan risalah Islam dan ajaran-ajaran, makna, dan tafsir al-Qur’an ke seluruh penjuru dunia.
Saudi Arabia memulai puasa pada Sabtu (22/8) kemarin. Ketetapan itu juga diputuskan oleh negara-negara Arab Teluk lainnya (Qatar, Emirat, Kuwait, Oman, Bahrain, Yaman), Mesir, Suriah, Lebanon, Palestina, dan beberapa negara Muslim di Asia Selatan dan Tenggara semisal India, Pakistan, Banglades, Malaysia, Indonesia, Brunei, serta negara-negara Afrika Hitam semisal Mauritania, Nigeria, Senegal, Tanzania, Somalia, dan lain-lain.
Sementara itu, Libya, Turki, negara-negara Balkan (Bosnia, Albania, Kosovo, dll) dan Kaukasus (Chechnya, Dagestan, Azerbaycan, dll), serta Syiah di Lebanon menetapkan puasa pada hari Jum’at sebelumnya. (L2/mtm)