Kementerian kesehatan Arab Saudi menyediakan fasilitas online bagi para jamaah haji, terutama untuk melacak keberadaan jamaah haji yang terpaksa dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya.
Menteri Kesehatan Saudi Dr. Hamad Al-Manie yang juga mengetuai Komite Kesehatan Haji mengatakan, dengan teknologi ini maka jamaah haji yang ingin mengetahui di rumah sakit mana anggota jamaahnya dirawat bisa dengan mudah mengaksesnya lewat komputer. Layanan ini melibatkan seluruh rumah sakit di Makkah, Mina, Arafah dan Madinah.
Selain menyediakan sistem informasi online tentang jamaah haji yang dirawat di rumah sakit, musim haji tahun ini kementerian kesehatan Saudi mempekerjakan dokter-dokter dari Turki, Filipina dan Pakistan guna meningkatkan layanan kesehatan bagi para jamaah haji. Menkes Saudi juga menjamin kecukupan obat-obatan yang disediakan untuk para pasien, termasuk pembukaan kembali Rumah Sakit Jabal al-Rahma di Arafah yang baru saja direnovasi.
Kementerian kesehatan juga menyediakan layanan sms tentang kesehatan bagi para jamaah haji. "Layanan pesan pendek ini berisi saran dan tips kesehatan bagi para jamaah haji selama mengikuti ritual haji, " kata Dr. Al-Manie.
Sementara itu, Direktur Umum Urusan Kesehatan wilayah Makkah Dr. Khalid Dhafer menyatakan bahwa kementerian kesehatan telah menyiapka tim kesehatan yang bertugas selama 24 jam setiap hari, yang ditempatkan di lokasi-lokasi strategis.
"Kementerian kesehatan dengan ketat memantau gerakan para jamaah haji di semua pintu-pintu masuk ke Saudi, untuk mencegah terbawanya penyakit-penyakit menular lewat para jamaah, " tukas Dr. Dhafer.
Penyakit-penyakit yang mereka awasi antara lain, meningitis, polio, demam kuning dan penyakit-penyakit yang menjadi endemi di sejumlah negara. Untuk mencegah penularan, kementerian kesehatan menyiapkan layanan vaksinasi bagi para jamaah yang belum mendapatkan vaksinasi di negara asalnya.
Di terminal-terminal kedatangan, para jamaah haji disarankan untuk memberikan informasi pada petugas jika mereka memiliki penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, asma, jantung atau penyakit ginjal. Data-data mereka akan disimpan jika suatu saat diperlukan.
Para jamaah juga akan diberitahu tentang tersedianya layanan-layanan kesehatan di tanah suci. Otoritas berwenang Saudi telah menyediakan 77 Pusat Kesehatan dan menyiagakan 15 rumah sakit pemerintah dan swasta di Makkah. Sedangkan di Madinah, disediakan 123 Pusat Kesehatan dan 21 rumah sakit pemerintah dan swasta.
"Sebagai bagian dari layanan kesehatan haji, kementerian kesehatan juga menyebar sekitar 1, 7 juta pamflet dalam 13 bahasa, yang berisi tips-tips kesehatan untuk para jamaah haji. (ln/arabnews)