Saudi Kirim Surat Terbuka, Dimuat di 12 Harian Terkemuka Denmark

Program Internasional Pengenalan Nabi Yang Pengasih SAW, yang dikelola oleh Rabithah Alam Islami – sebuah lembaga sosial internasional—hari Selasa lalu (25/3), mengirimkan surat terbuka kepada rakyat Denmark. Surat itu dimuat di 12 surat kabar terkemuka Denmark yang beberapa waktu lalu turut mempublikasikan kembali gambar kartun yang melecehkan Rasulullah saw.

Menurut DR. Adil bin Ali Shady, Sekjen Program Pengenalan Nabi Yang Pengasih SAW, surat terbuka itu selain memperingatkan bahwa pencetakan kartun yang melecehkan Rasulullah saw bisa mengancam eksistensi antara Islam dan Barat. Surat terbuka itu juga mencuatkan kembali ide yang sudah dilontarkan oleh Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz, tentang rencana dialog Islam-Kristen-Yahudi.

Menurut Shadi, “Sejumlah poin yang diangkat oleh kerajaan Saudi berdasarkan pada prinsip toleransi Islam dan menjamin kesepakatan bersama dengan pihak lain dari para ahlul kitab. Ini adalah prinsip yang asli dan kami berjalan di atas orientasi itu.” Shadi kini menunggu bagaimana respon setelah ia menyampaikan surat terbuka tersebut.

Isi surat terbuka itu juga berupa seruan kepada seluruh rakyat Denmark, para cendikiawan, pecinta perdamaian, untuk masuk dan aktif menjaga hubungan kebudayaan, sosial dan ekonomi, antara rakyat Denmark dengan Kaum Muslimin.

Dalam surat itu juga tercantum permintaan agar pihak berwenang di Denmark menyatakan keberatannya secara terang-terangan atas pembublikasian kembali kartun yang melecehkan Rasululah saw dengan alasan tidak boleh menghina sesuatu yang disucikan dalam agama manapun. Dalam surat terbuka itu juga dinyatakan bahwa berdasarkan polling disebutkan 55% rakyat Denmark tidak setuju dengan penayangan kembali kartun seperti itu.

Seperti diberitakan, ada 17 harian Denmark yang menayangkan kembali kartun yang melecehkan Nabi Muhammad saw. Kartun itu sebelumnya pernah dimuat di harian Jillands Posten pada tahun 2005 dan memicu kemarahan besar dunia Islam. Pengelola harian Denmark berdalih apa yang mereka lakukan itu adalah sebagai bentuk toleransi dan dukungan kepada sang kartunis yang diancam mati oleh kelompok Islam. (na-str/iol)