Bulan puasa yang sedang dijalani oleh umat Islam dimanfaatkan oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi untuk melakukan kampanye anti rokok. Siang yang panjang dan jeda dari rokok seharusnya diteruskan sampai di luar bulan Ramadhan.
Direktur Bidang Kontrol Tembakau Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr. Abdullah al-Baddah menjelaskan, saat ini negaranya berada pada peringkat 23 di antara negara-negara dengan penduduk terbanyak yang merokok. Setiap tahunnya, 15 milyar batang rokong atau sekitar 40. 000 tons tembakau dihisap oleh masyarakat Arab Saudi.
"Kami di badan kontrol tembakau memanfaatkan kesempatan emas di bulan Ramadhan ini untuk mendorong konsumen rokok meneruskan kebiasaan berhenti merokok pada siang hari, untuk menghentikan rokok seterusnya, " ujarnya pada Arab News.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi memasang billboard, iklan di televisi, membagikan brosur dan membentang spanduk berisi peringatan bahaya rokok dan memotivasi masyarakat untuk berhenti merokok. Kebiasaan di bulan Ramadhan harus dijadikan sebagai gaya hidup sehat di bulan-bulan lain di luar Ramadhan.
Kampanye anti rokok ini digencarkan di bulan Ramadhan karena, berdasarkan kebiasaan yang sudah berlalu pada hari Idul Fitri konsumsi rokok menjadi berlipat ganda. Orang-orang seperti merasa merdeka dan merayakan Idul Fitri dengan menghisap rokok lebih banyak dari hari-hari ketika Ramadhan.
Metode lain yang digunakan untuk membentuk konsumsi rokok penduduk Arab Saudi adalah mengeluarkan larangan merokok di tempat-tempat seperti Makkah. Cara lain adalah memperbanyak pusat-pusat terapi yang membantu masyarakat menghentikan kebiasaan mereka untuk merokok. Tapi sayangnya, biaya terapi untuk problem yang satu ini juga terbilang cukup tinggi. Klien harus mengeluarkan dana tak kurang dari 20 real untuk setiap sesi pertemuan terapi. Padahal untuk sembuh sepenuhnya dari ketergantungan merokok dibutuhkan paling sedikit 12 kali kunjungan ke tempat terapi.
Diharapkan pemerintah kerajaan Arab Saudi memberikan subsidi agar program ini bisa berlangsung dan memberikan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi. (Herry Nurdi/ Arab News)