Sebanyak 89 da’iyah (dai wanita) Arab Saudi secara resmi mulai terlibat di dalam penyuluhan dan bimbingan agama di masjid-masjid yang berada di bawah pengawasan Departemen Urusan Islam pemeritah Arab Saudi. Ini sebagai realisasi dari keputusan resmi yang dikeluarkan Departemen Urusan Islam beberapa bulan yang lalu, setelah aktivitas mereka hanya dibatasi dalam peran dan bidang kewanitaan di organisasi-organisasi sosial.
Ketua Markaz Dakwah di ibukota Riyadh, Syaikh Abdullah Shaleh mengatakan, “Evaluasi kerja dakwah kaum wanita di masjid-masjid akan dilaksanakan melalui bidang kewanitaan di Makatib Ta’awuniah.” Makatib Ta’awuniyah adalah kantor yang berwenang mengurusi dakwah komunitas non muslim di Arab Saudi yang masuk Islam.
Abdullah Shaleh menjelaskan, ada serangkaian prosedur yang harus dilakukan sebelum ada izin memberikan ceramah atau aktivitas dakwah yang dilakukan seorang dai wanita di masjid. Yaitu prosedur-prosedur yang sama dilakukan terhadap para dai pria.
Hanya Untuk Wanita
Harian al-hayah terbitan London, Rabu (19/04/06), mengutip dari sumber Departemen Urusan Islam Arab Saudi mengatakan, tidak mungkin ceramah-ceramah wanita ini disiarkan melalui pengeras suara ke ruangan kaum laki-laki di masjid yang sama. Atau merekam ceramah para dai wanita ini ke dalam kaset, karena masih adanya perdebatan seputar suara wanita apakah termasuk aurat atau bukan.
“Persoalannya terkait dengan perdebatan fiqih yang wajar, meskipun kami melihat bahwa suara wanita bukanlah aurat. Hanya saja orang lain akan menafsirkan bahwa praktek dalam masalah seperti ini tidak patut. Ditambah lagi bahwa para dai wanita juga tidak menerima hal itu, mereka selama ini hanya terbiasa berbicara dengan kaum wanita saja,” ungkap sumber Departemen Urusan Islam Arab Saudi.
Masih menurut sumber ini, bahwa sensitivitas dalam masalah ini lebih pada sisi sosial dari pada sisi-sisi agama yang berkembang.
Berkah Keterbukaan
Sebagian pihak melihat apa yang terjadi di Arab Saudi ini sebagai berkah keterbukaan. Dijadwalkan para daiyah di ibukota Riyadh mengikuti program penyuluhan yang diadakan Markaz Dakwah, mulai Kamis (27/04/06) mendatang, mengangkat tema: “Hari Ini Beda, Dampak Sikap Berlebihan dan Berkah Keterbukaan.”
Sumber di Markaz Dakwah menjelaskan bahwa di antara daiyah yang ikut dalam acara ini adalah Dr. Nawwal al-Id, Iman al-Sa’dun, Syaikhah al-Qasim dan Manal al-Shalhub.
Beberapa bulan yang lalu Departemen Urusan Islam Arab Saudi memutuskan izin dakwah kewanitaan setelah melakukan kajian mendalam. Sebanyak 89 daiyah diberi izin untuk memberikan ceramah di ruangan wanita di masjid-masjid yang berada di bawah pengawasan departemen. Dengan syarat mendapatkan izin sebelumnya dari maktab dakwah di daerah di mana daiyah itu tinggal.
Masjid yang terdaftar dalam pengawasan Departemen Urusan Islam sebanyak 11 ribu masjid, di mana ada bagian khusus untuk wanita di bagian atas terpisah dari kaum pria yang ada di bawah. (was/iol)