Tak butuh waktu lama bagi kepolisian setempat mengusut kasus itu. Senin malam, kepolisian Mekah telah mengidentifikasi semua yang terlibat dalam insiden itu. Mereka pun ditangkap. Namun pihak kepolisian enggan mengungkap siapa-siapa saja mereka. Sesuai ancaman kepolisian, kasus ini langsung diserahkan kepada jaksa setempat.
Usai pihak berwenang mengeluarkan pernyataan resmi terkait masalah tersebut, berita mengenai pernikahan sesama jenis itu justru semakin banyak diputar secara online. Ada banyak orang yang mengutuk video tersebut. Publik dibuat kaget dan sekaligus geram melihat penyimpangan seksual tersebut. Mereka tidak percaya bahwa kejadian tersebut terjadi di daerah yang dianggap paling suci di muka bumi itu.
“Semoga segera dirajam yang hadir dicambuk 10 kali tiap hari selama 30 hari,” komentar seorang netizen. “Di bumi gak ada tempat paling suci. Tempat paling suci ada di hati dan pikiran masing-masing,” cuit netizen lain. “Kiamat sudah dekat,” imbuh lainnya.
Sementara beberapa orang menyebut pernikahan gay yang ditampilkan dalam video itu hanyalah lelucon atau parodi.
Sebagai informasi, Arab Saudi memberlakukan peraturan ketat dan kebijakan tanpa toleransi ketika menyangkut komunitas LGBT. Orang-orang yang terlibat dalam video itu akan menghadapi konsekuensi hukum yang sangat berat. Mulai dari hukuman cambuk, sampai hukuman mati.
Arab Saudi memang tidak memiliki aturan pidana terkait orientasi seksual atau identitas gender. Namun, sebagaimana dipaparkan lembaga Human Rights Watch, hakim-hakim di Saudi umumnya menggunakan prinsip-prinsip dalam hukum Islam untuk menjatuhkan sanksi kepada orang-orang yang terlibat dalam perselingkuhan, homoseksual, atau tindakan amoral. Undang-undang antikejahatan siber Saudi juga mempidanakan kegiatan di dunia maya yang melanggar ketertiban umum, norma agama, moral masyarakat, dan privasi.(kl/rmol)