Eramuslim.com – Lebanon pada Senin menerima persenjataan pertama dari Prancis melalui program senilai 3 miliar dolar AS (Rp38,7 triliun), yang didanai Arab Saudi, guna meningkatkan kemampuan militernya dalam menghadapi ancaman-ancaman para petempur, terutama di sepanjang perbatasannya dengan Suriah.
Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian mendampingi penyerahan gelombang pertama persenjataan tersebut, yang termasuk peluru-peluru kendali antitank. Penyerahan dilangsungkan di sebuah pangkalan udara di Beirut. “Prancis dan Lebanon memiliki hubungan persaudaraan yang, dalam tiga tahun terakhir ini, telah diwarnai kondisi keamanan yang menurun tajam di Levant, yang telah menjadi ancaman terhadap kawasan,” kata Le Drian.
“Lebanon berada di bawah tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya (oleh kelompok-kelompok pejihad)… dan karena itu pengawasan perbatasan menjadi hal yang sangat penting bagi aspek keamanan,” tambahnya.
“Dalam keadaan kritis ini, karenanya sangat penting bahwa sahabat-sahabat Lebanon serta sekutu-sekutunya untuk bersiap-siap memberikan kontribusi bagi keamanan dan stabilitas (Lebanon, red).”
Selama empat tahun ke depan, Prancis dijadwalkan akan mengirim ke Lebanon 250 kendaraan tempur dan pengangkut, tujuh helikopter Cougar, tiga kapal perang kecil serta seperangkat perlengkapan pengawasan dan komunikasi.
Keseluruhan biaya program sebesar 3 miliar itu ditanggung oleh Arab Saudi. Negara itu memiliki hubungan dekat dengan sejumlah tokoh politik utama Lebanon. Kontrak juga menjanjikan Lebanon untuk mendapatkan pelatihan bagi 70.000 tentaranya selama tujuh tahun serta 10 tahun perawatan peralatan.
Saat upacara pada Senin, Menteri Pertahanan Lebanon Samir Mokbel menyambut baik pengiriman tersebut dengan mengatakan bahwa upaya Lebanon memerangi ekstremisme merupakan perang bersama.
“Kemenangan bagi Lebanon terhadap terorisme adalah kemenangan bagi semua negara, yang dekat maupun jauh, diancam oleh terorisme,” ujarnya. (rz)