Pemerintah Mesir telah menangkap Mohamed al-Zawahiri, saudara dari pimpinan al-Qaeda Ayman al-Zawahiri, hanya karena ia mendukung Presiden Mohammad Mursi , sumber keamanan mengatakan kepada kantor berita AFP, Sabtu. Berita itu juga dilaporkan oleh media Mesir lokal.
Mohamed Al Zawahiri ditangkap di rumahnya di Distrik Giza, berdekatan dengan ibukota, kata sumber itu kepada AFP.
Pada akhir 1990-an, sebuah pengadilan militer Mesir menghukum Zawahiri atas tuduhan terorisme dan menjatuhkan hukuman mati padanya. Zawahiri menghabiskan 14 tahun di penjara Mesir atas tuduhan terorisme, termasuk keterlibatan atas pembunuhan Presiden Anwar Sadat pada tahun 1981, walau ia telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.
Ia dibebaskan setelah empat bulan dari pemberontakan Arab springs yang memaksa Hosni Mubarak untuk mundur, pada Maret 2011, tetapi kemudian kembali ditangkap oleh militer . Terakhir pada bulan Maret 2012 dia dibebaskan kembali oleh pengadilan militer dari semua tuntutan.
Pada bulan Agustus 2013 , Pimpinan Al-Qaeda Ayman Zawahiri menuduh AS telah “merencanakan konspirasi ” bersama dengan militer Mesir , sekularis Mesir dan Kristen untuk menggulingkan pemerintahan Mursi, dalam sebuah rekaman audio yang diposting di forum Islam militan.
Dalam komentar publik pertamanya setelah penggulingan Mursi, Ayman mengatakan darahnya adalah darah Mesir, ia mengatakan: “Tentara Salib dan sekuler dan militer Amerikanisasi telah berkumpul … dengan dana negara Teluk , Amerika merencanakan menggulingkan pemerintah Mohammad Mursi itu. ”
Dalam rekaman 15 menit, Zawahiri juga menuduh minoritas Kristen Koptik Mesir mendukung penggulingan presiden Islam untuk mencapai terbentuknya “negara Koptik di wilayah selatan Mesir.”
Mohammed al-Zawahri yang diyakini militer Mesir memiliki hubungan ideologis dengan Mursi, yang para pendukungnya kini lakukan demonstrasi ke jalan untuk memprotes pembantaian pihak keamanan Mesir terhadap Ikhwanul Muslimin . (Arby/Dz)