Heboh luar biasa melanda tentara Israel. Ada apa? Satu orang anggota pasukannya hilang dalam kontak senjata dengan pejuang Palestina. Namun, Zionis Israel menyatakan yakin anggotanya yang hilang setelah aksi serangan di perbatasan Ghaza (25/6), masih hidup.
Israel mengancam akan melakukan pembalasan besar, jika tentaranya yang hilang itu dibunuh oleh pejuang Palestina yang menculiknya. Daan Haloutz, kepala staf militer Israel menegaskan, “Saya yakin tentara yang hilang sampai kini masih hidup. Orang-orang Palestina bertanggung jawab atas terculiknya anggota kami. Kami akan berupaya sekuat tenaga untuk mendapatkannya.”
Dalam konferensi pers di wilayah Karm Salem, dekat perbatasan Israel di Ghaza, ia juga menyampaikan bahwa Hamaslah yang ada di balik seluruh skenario penculikan itu. "Ini adalah kesempatan bagi Abu Mazen, untuk menunjukkan semua niat baiknya. Israel yakin ia bisa segera mengembalikan pasukan kami yang hilang. Abu Mazen punya kapasitas militer yang kuat untuk itu,” kata Haloutz.
Sementara itu, Pemerintah Palestina menolak tudingan penculikan tentara Israel itu terkait dengan Hamas. Pemerintah juga tegas mengatakan bahwa pihaknya tak memiliki informasi apapun terkait hilangnya tentara Israel.
Ghazi Ahmad, jubir pemerintahan Hamas mengatakan, “Kami dalam pemerintahan Palestina tidak mempunyai informasi apapun terhadap kasus penculikan tentara Israel.” Ia meminta agar pihak penculik, siapapun, untuk tidak membunuh pasukan Israel dan agar memperlakukannya dengan perlakuan yang baik. “Kami juga meminta Israel tidak mengambil tindakan pengerahan militer untuk mencegah situasi yang lebih kacau,” ujarnya.
Pemerintah Palestina berjanji akan terus memantau pengembangan kasus ini dengan serius. Pemerintah juga menyatakan telah dijalin sejumlah kontak dengan beberapa kelompok, antara lain dengan para pimpinan dan para pejuang untuk memperoleh informasi.
Hingga kini tak ada kelompok pejuang Palestina yang mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut. Sayap militer Hamas Izzuddin Al-Qassam, Dewan Perlawanan Rakyat, Jamaah Militer Islam, sudah menolak terkait dengan penculikan. Abu Mujahid, atas nama Dewan Perlawanan Rakyat mengatakan, “Kami tidak mengetahui informasi penculikan tentara Israel. Kami juga tidak menyembunyikan mayat tentara Israel.” Sementara Abu Ubaidah, jubir Al-Qassam mengatakan, “Pasukan kami tidak memiliki informasi apapun terhadap kasus ini. Kami juga tidak akan memberikan informasi apapun kepada musuh tanpa ada jaminan kompensasinya.”
Abu Ubaidah lalu meminta Israel untuk tidak melakukan aksi balas dendam secara ceroboh. “Perlawanan Palestina tidak takut dengan ancaman pembalasan dari mereka. Hendaknya Israel berhati-hati untuk melakukan tindak kekejian apapun terhadap bangsa kami.”
Seperti diberitakan, penculikan atas tentara Israel terjadi setelah sebuah serangan pasukan Palestina menewaskan 3 orang Israel pada Ahad (25/6). Sementara di pihak pejuang Palestina, turut tewas dua anggotanya. (na-str/iol)