Kasus kelaparan yang menimpa satu keluarga Muslim, sehingga menyebabkan tewasnya seorang anak perempuan berusia tujuh tahun di Birmingham, mengguncang warga Britania Ria. Pekerja sosial dinilai gagal melakukan tugasnya, dalam memberikan bantuan bagi keluarga tersebut.
Khyra Ishaq beserta lima saudara-saudara perempuan dan laki-lakinya berusia antara empat dan 12 tahun, ditemukan tergeletak di atas kasur dalam kondisi sekarat dengan tubuh lemah dan kurus akibat kelaparan. Namun Khyra yang berusia tujuh tahun menghembuskan nafas terakhir ketika petugas ambulan berusaha memberikan pertolongan untuk menyelamatkanya.
Sejak ibunya menarik anak-anaknya dari sekolah, Khyra dan saudara-saudaranya tinggal di rumah saja. Sang ibu memberhentikan anak-anaknya dari sekolah, karena kerap diganggu oleh siswa-siswa lain yang merasa aneh melihat busana muslim yang dikenakan Khyra dan saudara-saudaranya. Ibu Khyra menyatakan akan memberikan pendidikan di rumah untuk anak-anaknya.
Dua minggu setelah tak bersekolah lagi, seorang pekerja sosial pendidikan mengunjungi rumah Khyra untuk melihat kondisi mereka tapi tidak ada jawaban dari dalam rumah. Sejak itu, tidak ada kunjungan lagi dari petugas pekerja sosial. Sampai Khyra dan saudara-saudaranya ditemukan dalam kondisi sekarat karena kelaparan.
Kasus ini membuat warga Britania terkejut. Anggota parlemen dari Partai Buruh Khalif Mahmud menyalahkan petugas sosial dari Dewan Kota Birmingham yang tidak melakukan kunjungan berikutnya setelah kunjungan pertama mereka tidak mendapat jawaban.
"Fakta bahwa pekerja sosial tidak diizinkan masuk ke rumah seharusnya sudah menjadi tanda-tanda peringatan dan mereka selayaknya melakukan kunjungan lagi. Saya tentu saja sangat heran dengan ketidakcakapan Dewan Kota, " kata Mahmud seperti dilaporkan Daily Mail edisi Jumat (23/5).
Mahmud mendesak agar kegagalan Dewan Kota Birmingham melakukan pengecekan ke keluarga Khyra diselediki. Ia menduga telah terjadi pelanggaran struktur dan protokol di Dewan Kota sehingga kasus ini terjadi.
Sementara itu, para pengurus Dewan Kota yang membidangi masalah kesejahteraan anak-anak langsung menggelar pertemuan pada hari Jumat kemarin untuk membahas kasus ini. Sedangkan ibu Khyra yang masuk Islam dua tahun lalu beserta seorang teman perempuannya dikenai tuduhan telah menelantarkan anak-anak dan akan ditahan sampai hari Rabu pekan depan.
Warga Birmingham sangat menyesalkan peristiwa ini. "Mengapa kejadian ini harus terjadi dan tidak dicegah?" tanya seorang warga bernama Harjinder Kumar.
"Ketika saya mendengar anak perempuan itu meninggal, saya cuma bisa duduk, ini sangat mengejutka, " kata seorang ibu pada surat kabar Guardian.
Hal serupa diungkapkan Renata Palczewska, teman ibu Khyra di sekolah. "Gurunya hampir menangis. Dia sangat berduka, " ungkap Renata. (ln/iol)