Setelah serangan terhadap dua menara WTC terjadi, keluarga Osama bin Laden berhamburan. Sang kepala keluarga yang saat itu berusia 44 tahun bersembunyi di pegunungan Afghanistan dan Pakistan utara.
Namun pada 2004, ketika operasi pengejarannya mulai mereda, Osama bin Laden memerintahkan pengawalnya, Ibrahim Saeed Ahmed abd al-Hamid untuk membeli tanah, menyewa arsitek, dan membangun sebuah bangunan cukup besar untuk menampung keluarganya kembali di Abbottabad, Pakistan.
Ibrahim melakukan perintah atasannya. Ia membeli tanah senilai 50 ribu dolar AS atas namanya sendiri, lalu membangun rumah tiga laintai yang memiliki empat kamar tidur di lantai pertama dan empat lainnya di lantai kedua. Masing-masing kamar memiliki kamar mandinya sendiri.
Sementara lantai ketiga dikhususkan untuk Osama bin Laden. Di sana terdapat kamar tidur, kamar mandi, ruang belajar, dan teras.
Setelah proses pembangunan, pada 2005, keluarga itu pindah ke rumah tersebut, tanpa menyadari bahwa itu akan menjadi rumah terakhir bagi Osama bin Laden.
Untuk mengelabui, Ibrahim yang seorang-olah memiliki properti tersebut kerap datang dan pergi bersama saudaranya serta istri dan anak-anak mereka. Tapi mereka tinggal di paviliun kecil, bukan di gedung utama.
Seluruh keluarga Osama bin Laden diharuskan untuk tetap low profile, hanya menggunakan telepon umum untuk panggilan penting, dan mengeluarkan baterai dari ponsel mereka ketika kembali ke “markas”.
Sementara itu, Osama bin Laden sendiri jarang meninggalkan rumahnya, kecuali dua kali ketika sang istri, Amal, melahirkan. Ketika itu ia menggunakan nama samaran, menunjukkan surat identitas palsu, dan berpura-pura tuli.
Lima tahun berjalan tanpa masalah. Hingga 2010, agen CIA mendapat informasi bahwa seorang informan di Pakistan melihat Ibrahim di kota Peshawar.
Pada Agustus 2010, tanpa disadari, Jeep putih Ibrahim membawa CIA ke gedung setinggi 18 kaki dengan kawat berduri yang belakangan diketahui sebagai rumah Osama bin Laden. Di sana terdapat tiga istri, delapan anak bungsu, dan empat cucu dari Osama bin Laden.
Bangunan utama memiliki beberapa jendela dan balkon di lantai atas yang dikelilingi tembok tinggi di semua sisi.
Analis CIA mengungkap kecurigaan bahwa di bangunan mewah tersebut tidak ada saluran telepon atau internet, meski diyakini pemiliknya adalah orang yang cukup kaya untuk membeli kebutuhan itu.
Kecurigaan itu membuat CIA menempatkan sebuah rumah persembunyian di dekatnya, untuk menyelidiki siapa yang tinggal di sana.
Tidak seperti rumah-rumah lain yang membuang sampahnya, para penghuni di bangunan tersebut justru membakarnya. Di balik tembok pembatas, tampak sebuah kebun dan peternakan kecil yang diisi oleh ayam dan sapi.
Namun kecurigaan semakin besar ketika ditemukan dari jemuran pakaian mereka. Tali jemuran itu berisi pakaian wanita, shalwar kameez yang biasa dikenakan pria Pakistan, pakaian anak-anak dan popok. Jumlahnya lebih banyak daripada keluarga umumnya, yaitu bisa digunakan untuk 11 anggota keluarga.
Jika dianalisis, itu mencakup seorang pria dewasa, beberapa wanita dewasa, dan setidaknya sembilan anak. Cocok untuk tipe keluarga Osama bin Laden.
Akhirnya, setelah hampir satu dekade bersembunyi, Osama bin Laden yang berusia 54 tahun mengembuskan napas terakhirnya dalam operasi militer AS.(RMOL)