Satpam Mall di AS, "Lepas Jilbab, atau Keluar dari Sini…"

Council on American-Islamic Relations (CAIR)-organisasi Muslim terbesar di AS meminta agar aparat hukum di AS melakukan penyelidikan atas pengusiran yang dilakukan oleh satpam sebuah mall di Lousiana terhadap seorang muslimah, hanya karena muslimah itu mengenakan jilbab.

Peristiwa itu menurut CAIR, terjadi pada tanggal 22 Februari lalu. Seorang ibu berusia 54 tahun bersama seorang menantu perempuannya sedang makan di area food-court Mall Oakwood yang terletak di kawasan pinggiran New Orleans. Tiba-tiba seorang satpam mendekati mereka dan mengatakan pada ibu tua yang memang berjilbab bahwa ia punya dua pilihan, melepas jilbabnya atau segera keluar dari mall.

Si ibu menyatakan tidak mau melepas jilbabnya dan ia beserta menantunya itu memilih meninggalkan mall. Masih belum puas, si satpam mall memanggil rekannya untuk meminta bantuan dan mengikuti kedua muslimah itu sampai benar-benar keluar dari mall.

Si menantu perempuan mengadukan kasus ini pada CAIR dan mengatakan bahwa ia dan ibu mertuanya merasa sudah "dipermalukan" karena saat insiden itu terjadi, mereka menjadi tontonan para pengunjung mall. Pihak keluarga, yang merupakan warga AS keturunan Palestina, sudah menyewa jasa pengacara untuk kemungkinan menempuh jalur hukum atas perlakuan diskriminatif satpam mall Oakwood.

"Sulit dipercaya, seorang warga AS yang menganut keyakinan tertentu tidak mendapatkan akses ke tempat-tempat umum, hanya karena orang yang bersangkutan semata-mata menjalani perintah agamanya, " kritik Nadhira Al-Khalili, dari bidang konsultasi hukum CAIR.

CAIR mendesak aparat berwenang benar-benar menegakkan hukum yang berlaku dan meminta FBI memberikan pendapatnya apakah insiden tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sipil atau hukum kriminal. (ln/alarby)