Sandiwara Politik AS, Barat, Israel dan Iran : Inginkan Suriah Tetap dalam Kendali Mereka

Seorang pejabat senior keamanan Iran berjanji pada hari Sabtu akan berikan dukungan penuh dari Teheran untuk rezim Suriah, sekutu dekatnya itu, televisi pemerintah Suriah mengatakan.

“Kami akan memberikan semua dukungan kami agar Suriah tetap teguh dan mampu menghadapi semua kesombongan (kekuatan Barat ‘) dan konspirasi,” kata Saeed Jalili, yang memimpin Dewan Keamanan Nasional Tertinggi .

“Agresi Israel dan pasukan internasional telah arogan mencoba untuk membalas dendam dengan menyerang rakyat Suriah ,” kata Jalili, yang menggambarkan Israel dan upaya Barat sebagai gerakan “putus asa.”

Jalili merujuk pada serangan udara Israel diduga pada hari Rabu bahwa seorang pejabat AS mengatakan serangan itu menghantam sebuah kompleks militer dan rudal di dekat ibukota Suriah.

Tentara Suriah mengatakan serangan tersebut disikapi oleh negara Yahudi itu tidak pernah membenarkan atau membantah, serangan yang menargetkan pusat penelitian militer terletak antara Damaskus dan perbatasan Lebanon.

Pada hari Kamis, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian memperingatkan bahwa serangan itu “akan memiliki konsekuensi serius,”

Israel takut senjata Suriah mungkin akan dikirim ke kelompok Lebanon yang kuat Hizbullah sekte Syiah, sekutu dekat Damaskus dan Teheran.

Jalili mengatakan “dunia Arab dan Muslim harus melakukan semua yang mereka bisa untuk mengurangi penderitaan rakyat Suriah, karena Suriah berada di garis depan perjuangan melawan agresi Zionis.”

Jalili, yang terakhir mengunjungi Damaskus pada bulan Agustus, bertemu dengan Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi.

Dia juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Bashar al-Assad dan Menteri Luar Negeri Walid al-Muallem, para pejabat Iran di Damaskus mengatakan hal tersebut kepada AFP.

Jalili adalah negosiator nuklir Iran dan seorang yang dekat dengan pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Iran telah mendukung klaim Assad bahwa pemberontakan 22-bulan terhadap rezimnya secara politik, finansial dan militer didukung oleh Amerika Serikat, Turki, Arab Saudi dan Qatar.

Washington, sebaliknya, telah menuduh Teheran meningkatkan bantuan militer ke Damaskus. (DZ-al Arabiya)