Minggu kemarin (13/12) – Sana`a Yaman menghimbau Teheran untuk menghentikan semua peta acuan Iran yang diberikan kepada kelompok Houthi. Bersamaan dengan itu, beberapa laporan menyebutkan penunjukan Gerakan Hamas sebagai mediasi bagi kedua negara tengah bergulir.
Menteri Luar Negeri Yaman, Abu Bakar Al-Qurbi menyatakan bahwa Repulik Islam Iran termasuk pihak yang bertanggungjawab atas berkobarnya konflik di Yaman Utara.
"Pesan yang jelas adalah setiap negara manapun jika terdapat kelompok-kelompok yang menyokong sejumlah gerakan teroris di negara lain, maka ia menjadi pihak yang bertanggung jawab atas konflik dan harus menghentikan sokongan itu", tambah al-Qurbi di sela-sela lawatannya ke Kuwait, sebagai isyarat bagi Iran.
Menteri itu menegaskan—yang membawa surat dari Presiden Yaman, Ali Abdullah Sholeh kepada Amir Kuwait Syekh Shabahul Ahmad Ash-Shabah dan Ketua Dewan Kerjasama Negara Teluk menjelang diselenggaraknya KTT GCC—sikap negaranya munuduh adanya "bekal dan referensi" di Iran untuk mendukung orang-orang Houthi.
Tuduhan Terang-terangan
Kendati akan ada penolakan, Menteri Luar Negeri Yaman tetap secara langsung menuduh Pemerintah Iran sebagai penyokong kelompok Houhti. Kepala Keamanan Nasional Yaman dan Kepada Kantor Kepresidenan, Ali Anesi bahkan mengatakan secara terang-terangan bahwa negaranya memiliki bukti atas keterlibatan Iran di konflik itu.
Ali Al-Anasi—di sela-sela konferensi keamanan di Panama—mengatakan, terdapat beberapa indikaasi dan bukti keterlibatan orang-orang Iran, akan tetapi tidak mungkin mereka akan masuk secara detail dalam sejumlah indikator itu, begitu juga hal dengan media informasi.
Oktober lalu Sana`a menyatakan berhasil menemukan sebuah kapal yang membawa senjata kiriman bagi Houhti dan menangkap para awaknya yang berkebangsaan Iran. Akan tetapi Teheran menyangkal dan menganggap semua itu sebagai laporan yang dibuat-buat.
Al-Anasi menjelaskan, bahwa ada kapal Iran lainnya yang sampai ke Pelabuhan Midi Yaman dan terdapat indikasi kapal itu datang dari Iretania.
Mediasi Hamas
Tuduhan terhadap Iran datang bersamaan dengan kunjungan Ketua Biro Politik Hamas, Khalid Mesyal ke ibukota Iran setelah sebelumnya melawat ke Sana`a.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa Mesyal terus berusaha memediasi hubungan kedua kepala Negara terkait konflik dengan Houhti. (alj/sn/op)