Organisasi peduli HAM Prancis non pemerintah, memilih kameraman Aljazeera, yang hingga saat ini masih ditawan di Guantanamo, Sami Al-Haj, sebagai simbol korban aksi brutal peperangan melawan terorisme.
Pilihan organisasi yang bernama Pusat Organisasi HAM Internasional atas Sami Al-Haj, diumumkan dalam konferensi ketiga organisasi HAM non pemerintah yang diselenggarakan di kota Istanbul Turki.
Konferensi tersebut memperhatikan detail penderitan panjang aktifitas kemanusiaan sepanjang peperangan dengan dalih memberantas terorisme.
Dalam kesempatan itu pula, dibagikan sebuah buku berjudul "Sami Al-Haj dan Penderitaan Guantaamo." Di dalamnya terurai perjuangan yang dilakukan berbagai NGO peduli HAM dan PBB untuk membela Sami Al-Haj agar dibebaskan dari penjara.
Sami Al-Haj ditangkap pada bulan Desember 2001 di perbatasan Afghanistan – Pakistan saat ia meliput peperangan Afghanistan. Ia ditahan beberapa bulan di Bagram, basis militer AS di Afghanistan, kemudian dipindahkan ke tahanan Guantanamo, hingga hari ini. Militer AS menuduh Sami bekerja sebagai kurir keuangan kelompok bersenjata dan membantu Al-Qaidah.
Sebelum ini, Komite Perlindungan Jurnalis mengingatkan kondisi kesehatan juru kamera stasiun televisi Al-Jazeera, Sami Al-Haj, yang ditahan di penjara Guantanamo, Kuba, lebih dari lima tahun, makin memburuk. Menurut pengacara Clive Stafford Smith, Sami Al-Haj telah menjalani aksi mogok makan sejak Januari 2007. Jurnalis itu telah kehilangan berat tubuh lebih dari 18 kilogram, dengan kondisi fisik dan mental makin menurun.
Infomasi itu disampaikan Clive Stafford Smith pada 21 Agustus, berdasarkan kondisi kesehatan terakhir saat bertemu Sami awal Juli silam. (na-str/aljzr)