Pemerintah Arab Saudi lewat kementerian dalam negerinya, memberikan santunan sebesar 2. 700 dollar AS pada 55 warga negaranya yang pernah mendekam di kamp penjara Guantanamo milik AS.
Surat kabar Okaz melaporkan, 55 mantan tahanan Guantanamo itu kini masih mendekam di penjara Saudi. Menurut Okaz, Menteri Dalam Negeri Saudi Pangeran Naif Abdul Aziz telah memerintahkan agar para tahanan itu diberi santunan sebesat 10. 000 riyal agar mereka dan keluarganya bisa merayakan idul fitri.
Selain itu, para tahanan yang pernah mendekam di kamp penjara AS itu, juga dibolehkan keluar penjara untuk berkumpul dengan keluarganya dan harus kembali ke penjara sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh aparat hukum Saudi.
Para tahanan yang berjumlah 55 orang itu adalah bagian dari 93 tahanan asal Arab Saudi yang pernah ditahan di Guantanamo, namun akhirnya dikembalikan ke Saudi oleh otoritas AS. Sesampainya di Saudi, sisa dari 55 tahanan itu telah dibebaskan.
Okaz menyebutkan bahwa asisten Menteri Dalam Negeri Pangeran Muhammad bin Naif yang juga anak lelaki dari menteri dalam negeri, juga menawarkan untuk membiayai pernikahan para mantan tahanan Guantanamo yang ingin menikah, termasuk membelikan rumah beserta perabotnya.
Pemerintah Arab Saudi memang kerap membantu para mantan tahanan yang dituduh terlibat kegiatan terorisme, dengan harapan para mantan tahanan itu kembali membaur ke masyarakat dan tidak lagi melakukan tindak kekerasan.
Saat ini masih ada sekitar 37 warga Saudi yang ditahan pemerintah AS di kamp penjara paling kejam Guantanamo, bersama sekitar 330 tahanan lainnya yang djebloskan ke penjara Guantanamo tanpa tuduhan. (ln/alarby)