Eramuslim.com – Sultan Saladin lahir dengan nama Salahuddin Yusuf ibn Ayyub. Ia pernah menjadi penguasa Mesir dan Syria.
la juga dikenal sebagai seorang panglima perang, pemimpin umat, serta sosok yang santun, penyayang, dan penuh toleransi.
Nama Sultan Saladin tak lepas dari sejarah Perang Salib. Ketika itu, pasukan Kristiani menyerang Palestina. Mereka hendak membebaskan daerah itu dari kedaulatan Islam.
Pasukan Kristiani memakai tanda salib sebagai simbol. Itulah sebabnya, mengapa perang itu disebut Perang Salib.
Pasukan Kristiani dipimpin oleh Raja Richard. Ia mendapat gelar “The Lion Heart” karena sifat gagah beraninya. Dalam situasi perang, Raja Richard tiba-tiba jatuh sakit.
Hari demi hari, kesehatannya makin menurun. Para tabib hampir putus asa. Mereka belum juga berhasil mengobati sang raja. Untuk sementara, perang pun dihentikan.
Pasukan muslimin akan menunggu hingga Raja Richard sehat dan siap memimpin kembali pasukannya.
Suatu hari, datanglah seorang fakir ke kemah Raja Richard. Penampilannya tampak lusuh. la memakai jubah panjang dan wajahnya tertutup tudung. Kepada pengawal, si fakir menyampaikan niatnya mengobati Raja Richard.
Ternyata Raja Richard menyambut niat baiknya. Mulailah si fakir meracik ramuan dari dedaunan. Beberapa hari kemudian, kesehatan Raja Richard berangsur-angsur pulih.
Wajahnya tak lagi pucat; tubuhnya pun mulai tampak segar. Melihat kemajuan itu, si fakir mohon diri.
“Sebelum engkau pergi,” ucap Raja Richard, “katakan apa keinginanmu. Aku akan mengabulkannya,” janji sang raja.
“Hamba tidak meminta apa-apa,” jawab si fakir. Suaranya terdengar sangat tulus. “Apa yang hamba lakukan bukan karena mengharap imbalan. Hamba ingin memperoleh rida dari Allah.”
Raja Richard tercengang mendengarnya. “Sungguh mulia hatimu. Kalau boleh kutahu, siapa namamu?”
“Nama hamba?” si fakir balik bertanya.
“Ya, aku ingin tahu siapa namamu, wahai orang yang mulia,” Raja Richard mengulangi.
“Nama hamba adalah Saladin,” jawab si fakir. “Saladin, Sultan Mesir dan Syria,” lanjutnya.
Raja Richard terperanjat. “Saladin? Jadi, engkau Sultan Saladin? Engkau adalah Panglima Laskar Islam?”