Benarkah pimpinan Al-Qaidah di Irak abu Musab Az-Zarqawi tewas akibat serangan bom militer AS? Untuk menjawab pertanyaan ini nampaknya harus dilakukan penyelidikan yang fair atas kematian tokoh pejuang itu. Pasalnya, ada sejumlah saksi mata yang mengaku melihat pasukan AS memukuli Az-Zarqawi yang sudah terluka parah hingga tewas.
Salah seorang saksi mata bernama Ali Abbas, mengaku melihat Az-Zarqawi masih hidup meski tubuhnya terluka parah. "Kami menemukan tubuh seorang laki-laki berbadan besar. Saat itu ia masih hidup," kata Abbas pada surat kabar Sunday Times.
"Butuh tujuh orang dari kami untuk memindahkannya dari reruntuhan dan membawanya sejauh 100 meter. Ia mengenakan dishdasha (jubah) hitam. Rambutnya agak panjang dan berjenggot hitam tipis. Ia mengerang terus. Kepala belakangnya terluka," papar Abbas.
Ia mengatakan, setelah laki-laki itu berhasil diselamatkan dari reruntuhan, sebuah ambulan dan pasukan Irak yang jumlahnya sekitar 14 orang muncul. Ketika tubuh laki-laki itu sudah dimasukkan ke dalam ambulan, tujuh helikopter AS mendarat di dekat rumah yang hancur dan empat kendaraan militer juga datang ke lokasi.
"Mereka berteriak-teriak dan membentak-bentak dengan suara keras, membuat suasana menjadi menakutkan. Mereka menyuruh kami berjejer di pinggir selokan dan menyuruh kami memalingkan wajah. Kami berpikir mereka akan mengeksekusi kami. Saya mulai membaca ayat-ayat suci Al-Quran," kisah Abbas.
Kemudian, lanjut Abbas, orang-orang Amerika itu mengambil tubuh laki-laki tadi dari dalam ambulan, dipindahkan ke tandu dan digeletakkan di tanah.
"Orang-orang Amerika itu merobek dishdasha-nya dan mulai menanyainya dengan menggunakan seorang penerjemah, ‘Siapa namamu, siapa namamu,’ " kata Abbas.
Menurutnya, orang-orang Amerika tersebut mulai menendangi dada laki-laki tadi disaksikan oleh seorang polisi Irak yang berada di lokasi. "Mereka terus menendangi dadanya dan berteriak ‘Siapa namamu’, tapi laki-laki itu hanya mengerang kesakitan dan tidak mengatakan apapun," ujar Abbas.
Ia menambahkan, warga sekitar mulai berkerumun untuk melihat apa yang terjadi, sedangkan laki-laki tadi mulai terlihat pucat dan dari hidung serta mulutnya keluar darah. Abbas mempekirakan kejadian itu berlangsung selama 15 menit, sampai laki-laki itu tewas. Ketika Abbas melihat foto-foto Az-Zarqawi di televisi keesokan harinya, dengan wajah membengkak, pipi yang lebam dan mata tertutup serta ceceran darah di bagian bawah rahangnya, Abbas yakin laki-laki yang ia lihat dianiaya kemarin adalah laki-laki dalam foto-foto tersebut.
Kesaksian Saksi Mata Lainnya.
Kesaksian Abbas diperkuat dengan kesaksian dari saksi mata lainnya yang diwawancarai oleh surat kabar The Observer. Seorang laki-laki pada surat kabar terbitan Inggris itu mengatakan, tentara AS menyeret seorang laki-laki yang mirip Zarqawi dari ambulan, merobek jubahnya dan memukulinya dengan kejam hingga tewas.
Sunday Times dan The Observer juga memuat konfirmasi dari militer AS yang mengatakan bahwa Zarqawi tidak tewas dalam serangan. Zarqawi disebutkan berusaha merangkak dari tandu ketika menyadari identitas para tentara di sekelilingnya.
The Observer lebih lanjut menulis, meski tidak ada bukti-bukti kuat atas pengakuan para saksi mata, terungkapnya pembunuhan-pembunuhan yang dilakukan oleh tentara AS ‘tidak bisa diabaikan’.
Pejabat tinggi militer AS Jenderal George Casey dalam siaran televisi Fox News Sunday membantah laporan-laporan yang dirilis dua surat kabar tersebut. Ia menyebut laporan-laporan tersebut ‘ngawur’ dan ‘menggelikan’.
"Kita sudah melihat dan memastikannya. Tentara-tentara kami yang datang ke lokasi melihat jasadnya (Zarqawi) dimasukkan ke dalam ambulan oleh polisi Irak. Mereka membawanya, diberikan pertolongan pertama kemudian ia meninggal," ujar Casey.
"Dia meninggal ketika tentara AS berusaha menyelamatkan nyawanya. Jadi, cerita bahwa ada sejumlah orang di sana yang memukulinya hanya lelucon," sambungnya.
Pihak militer AS, Minggu (11/6) menyatakan bahwa dokter militer sudah melakukan autopsi atas mayat Zarqawi. Menurut juru bicara militer AS, mayor Willian Wilhoite, pihaknya kini sedang menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh dua dokter yang didatangkan dari luar Irak itu. Autopsi dilakukan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya Zarqawi tewas sekaligus untuk menjawab banyaknya pertanyaan tentang kondisi jenazah Zarqawi. (ln/iol)