Kelompok masyarakat bernama Inisiatif Kebebasan dan Pertahanan (FDI), yang dipimpin oleh Pamela Geller seorang anti-Islam di Amerika. Kelompok ini mengajukan sebuah merk dagang “Stop Islamisasi di Amerika” .
Maksudnya ‘Islamisasi’ berarti masuk Islam atau ‘untuk membuat syiar Islam,'” US Patent dan Trademark Office mengatakan dalam sebuah pernyataan menolak aplikasi FDI tersebut , seperti dilansir situs WND berbasis di AS pada Selasa.
Pernyataan US Patent itu juga menunjukkan ketidaksetujuan akan tujuan kelompok FDI membuar merk dagang tersebut yang berniat menghentikan proses ‘Islamisasi’ di negeri AS.
“‘Stop’ akan diartikan tindakan yang harus diambil untuk menghentikan, atau mengakhiri orang di Amerika berjalan sesuai dengan Islam,” dan karena itu merek dagang harus berperan untuk menjauhkan Muslim dari kehidupan Amerika dan menghubungkan muslim dengan terorisme,” kata salah seirang FDI.
Tujuan dari kampanye kelompok tersebut adalah untuk “mendorong dan memberikan pemahaman tentang bagaimana mencegah Syariah berbasis tirani dan terorisme Islam,” menurut FDI.
Kelanjutannya Pusat Kebebasan Hukum Amerika mengajukan kasasi ke Mahkamah Banding AS, atas nama Geller, setelah aplikasi merek dagang mereka ditolak.
Geller dikenal terutama karena mengkritik Islam dan oposisi terhadap kegiatan Muslim . Dia menentang usulan pembangunan sebuah pusat komunitas Islam di dekat Ground Zero, lokasi bekas World Trade Center.
Bulan Desember lalu, Geller meluncurkan advertorial kelompok terbarunya yang anti-Islam di stasiun kereta bawah tanah, dengan kalimat: “Segera akan Kami jatuhkan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir,” mengutip potongan diterjemahkan dari Alquran, bersama gambar dari World Trade Center kembar menara terbakar pada 11 September 2001 (Dz-Arby)