Saif al-Islam: Kaum Revolusioner Akan Kalah Dalam Waktu 48 Jam


Putra pemimpin Libya Muamar Gaddafi, Saif al-Islam dilaporkan baru saja mengklaim bahwa kaum revolusioner yang bersembunyi di timur kota Benghazi akan kalah dalam waktu 48 jam ke depan.

Saif al-Islam juga mengesampingkan kemungkinan intervensi militer asing di Libya.
Ribuan orang mengadakan unjuk rasa di Benghazi pada hari Selasa, menyebut Gaddafi sebagai tiran. Protes kembali tumpah ruah setelah Gaddafi menyebut pengunjuk rasa sebagai tikus dan pengkhianat.

Sementara itu, diskusi di antara para anggota Dewan Keamanan PBB atas situasi di Libya kembali menemui jalan buntu.

Gaddafi telah memerintah Libya sejak mengambil alih negara itu dalam kudeta militer tak berdarah pada tahun 1969.

Laporan terakhir dari Libya menunjukkan bahwa ribuan orang telah terbunuh atau terluka sebagai tindakan keras rezim terhadap para demonstran dan pasukan oposisi. (sa/presstv)