Kementerian luar negeri Rusia mengatakan dalam pernyataan hari Kamis kemarin (11/10) bahwa tindakan Turki yang menggunakan jet-jet militer untuk memaksa pesawar Airbus A320 milik maskapai penerbangan Syrian Air mendarat di Ankara, mengancam nyawa dan keselamatan para penumpang pesawat, termasuk 17 warga Rusia di dalamnya.
Pesawat Syrian Air berpenumpang lebih dari 30 orang tersebut diizinkan untuk melanjutkan perjalanannya ke Suriah Kamis pagi (11/10), setelah Turki menyita apa yang disebut mereka “muatan gelap” dalam pesawat tersebut.
Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan hari Rabu sebelumnya bahwa pihak berwenang di bandara Asenboga, Ankara, menyita barang-barang yang melanggar peraturan penerbangan sipil internasional.
Jaringan televisi Turki NTV mengatakan bahan-bahan yang disita, antara lain, suku-cadang misil. Pemerintah Suriah belum menanggapi insiden itu.(fq/voa)