National Antiterrorist Committee (NAC) mengklaim kepala operasi Al-Qaida wilayah Chechnya Doger Sevdet atau Abdulla Kurd, tewas dalam operasi militer yang dilakukan pasukan militer Rusia ke wilayah Kaukasus Utara pada Rabu (3/5).
Di lokasi terbunuhnya Abdulla Kurd, kata NAC, ditemukan paspor negara Turki, berisi visa antara lain dari Azerbaijan, Pakistan dan Georgia. Masih menurut NAC, keberhasilan operasi ini membunuh tokoh Al-Qaida itu, akan memutus hubungan antara kelompok militan yang beroperasi di wilayah Kaukasus Utara Rusia dengan jaringan Al-Qaida.
Rusia menuding Abdulla Kurd terlibat dalam merencanakan dan mengorganisir serangan teroris secara masif, melakukan pembunuhan terhadap warga lokal dan aparat keamanan Rusia. Arsip-arsip lembaga intelijen federal Rusia (FSB) menyebutkan bahwa Kurd datang ke Kaukasus melalui Georgia pada tahun 1991. Ia lalu bergabung dengan kelompok militan di Chechnya, yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dibawah pimpinan Ibnu Khattab, Abu Walid dan Abu Hafs. FSB mengklaim berhasil menghancurkan kelompok ini antara tahun 2004 dan 2006.
Setelah kepemimpinan Abu Hafs berakhir pada tahun 2006, Abdulla Kurd menjadi asisten Yusuf Muhammad Al-Emirate alias Moganned, warga Arab Saudi yang menjadi utusan Al-Qaida wilayah Kaukasus Utara.
Menurut NAC, Moganned terbunuh dalam sebuah operasi militer pada bulan April lalu. Setelah itu, Abdulla Kurd yang menggantikan posisi Moganned sebagai utusan Al-Qaida di Kaukasus, yang tugasnya mengatur aliran dana dari luar negeri untuk memfasilitasi kegiatan kelompok itu di wilayah Kaukasus Utara Rusia. (ln/IE/RT)