Direktur lembaga dari Rusia menegaskan bertanggung jawab atas pengexportan senjata “Rosoboronexport” dan Moskow terus memasok kepada presiden rezim Suriah Bashar al-Assad sistem pertahanan udara, akan tetapi hal tersebut “tidak ada sanksi dari Dewan Keamanan PBB terhadap Suriah.”
Anatoly Isaikyn mengatakan bahwa Rusia akan terus menghormati komitmen mereka dalam kontrak untuk penjualan peralatan militer, ia menjelaskan bahwa itu adalah hanya pertahanan udara, bukan pesawat.
Presiden AS Barack Obama telah berjanji di Negaranya untuk melanjutkan tekanan terhadap rezim Suriah dan berkoar untuk terus membela hak asasi manusia di negara-negara Timur Tengah, yang akan ia kunjungi pada bulan Maret.
Obama mengatakan: “Kami akan terus menekan rezim Suriah yang menjajah warganya dan kami akan mendukung pemimpin oposisi yang menghormati hak-hak semua orang Suriah.”
Surat kabar “Christian Science Monitor” melaporkan sebelumnya bahwa Presiden AS menolak rencana untuk mempersenjatai pemberontak Suriah, meskipun mendapat dukungan dari tiga lembaga sensitif dan efektif di negeri tersebut, dan itu adalah departemen pertahanan, luar negeri dan CIA.
Surat kabar itu menunjukkan bahwa penolakan Obama terhadap rencana untuk mempersenjatai pemberontak Suriah ( yang diajukan oleh staf keamanan senior) – adalah pelanggaran dari Prinsip-prinsip PBB tentang perlunya untuk melindungi warga sipil, yang menyerukan perlunya mengubah strategi Obama terhadap krisis Suriah.(zae/IT)