Presiden Bashar al-Assad mengatakan kepada Rusia dia akan siap untuk mundur dari kekuasaannya jika Suriah memilih seorang pemimpin dalam sebuah pemilu, Wakil Menteri Rusia Mikhail Bogdanov mengatakan dalam sambutannya yang dipublikasikan Senin kemarin (10/9).
Surat kabar Prancis Le Figaro mengutip pernyataan Bogdanov dalam sebuah wawancara setelah pertemuan oposisi Suriah di Paris bahwa “rezim Suriah masih solid” dan didukung oleh bagian penting dari penduduk yang khawatir pemberontak bisa menggantikannya.
“Assad mengatakan kepada kami sendiri. Tapi saya tidak tahu bagaimana kejujurannya, “kata Bogdanov. “Tapi dia jelas mengatakan kepada kami bahwa jika rakyat tidak menginginkan dia, dan jika rakyat memilih seorang pemimpin yang berbeda dalam pemilihan umum, dia akan pergi.”
Wakil menteri juga mengatakan kepada Al Arabiya dalam sebuah wawancara bahwa solusi untuk Suriah harus berputar di sekitar dialog dan rekonsiliasi nasional.
“Kami tidak akan berpartisipasi dalam perselisihan internal, kami berharap bahwa teman-teman Arab dan Muslim kami memecahkan masalah di Suriah dengan cara damai.”
Dia menggambarkan Suriah sebagai sekutu tradisional dengan puluhan tahun menjalin hubungan dan menolak menggulingkan rezim Assad sebelum berakhirnya masa transisi politik.
Seperti Rusia, Cina juga mendukung transisi politik di Suriah untuk mengakhiri pertumpahan darah yang semakin memburuk setelah 18 bulan pemberontakan.(fq/aby)