Mantan Menhan AS Donald Rumsfeld sebut orang Islam “pemalas”. Rumsfeld menyebutkan, bahwa kondisi kaum Muslim yang kaya minyak menjadikan mereka enggan melakukan pekerjaan fisik, lalu keadaan itu meningkatkan jumlah pengangguran yang berperan menyuburkan tindakan ekstrim.
Gedung Putih segera menanggapi pernyataan beresiko ini. AS menyatakan hak kaum Muslimin untuk merasa terhina dengan pernyataan Rumsfeld.
Harian Washington Post mempublikasikan sejumlah kumpulan tulisan mantan Menhan AS Donald Rumsfeld. Dalam harian itu, disebutkan salah satu peristiwa pada bulan Mei 2004, ketika Rumsfeld masih menjabat Menteri Pertahanan AS.
“Kekayaan minyak telah memecah perhatian kaum Muslimin dari realitas bekerja, berusaha dan menanam investasi untuk mengembangkan kekayaan dunia, ” kata Rumsfeld waktu itu.
Rumsfeld menambahkan bahwa kaum Muslimin dalam banyak keadaan merasa tidak perlu melakukan pekerjaan yang membutuhkan tenaga secara fisik. Karena itu, justru pemuda Korea dan Pakistan yang datang ke negara mereka untuk bekerja. Sementara pemuda Muslim di tempatnya justru menjadi penganggur. “Masyarakat pengangguran lebih mudah direkrut dalam organisasi ekstrim, ” tulis Rumsfeld.
Rumsfeld yang menyudahi kariernya pada November 2006 menyebut kemunculan istilah perang melawan terorisme, yang kemudian ia ubah menjadi istilah pemberontak internasional. Ia mengungkapkan bahwa target teroris dari perang yang dikobarkannya adalah menghabisi pemerintahan suatu negara melalui aksi teror, demi mengalahkan orang-orang non-ekstrim dari kepemimpinan dunia.
Menanggap pernyataan Rumsfeld, jubir Gedung Putih Dana Perino menyatakan, “Presiden AS George Bush tidak sepakat dengan penyifatan yag disebut Rumsfeld terhadap kaum Muslimin sebagai “pemalas”. Menurutnya, yang menjadi target AS hanyalah bagaimana menyebarkan kebebasan, kemerdekaan, karena hal itu sajalah yang bisa mengubah masyarakat menjadi orang-orang yang bisa memiliki kehidupan leih baik.
“Itulah yang dilakukan AS di Irak dan Afghanistan. Kami bisa memahami rasa ketersinggungan umat Islam Arab atas pernyataan Rumsfeld, ” jelasnya. (na-str/iol)