Selasa, Delegasi Palestina berkunjung ke Kairo untuk membahas rencana gencatan senjata dengan mediasi Mesir untuk mengakhiri perang antara Hamas dan Israel.
Sumber tersebut mengatakan kesepakatan telah dicapai untuk sebuah pertemuan di Kairo dengan melibatkan Hamas, Jihad Islam dan Fatah sebagai bagian perundingan untuk menghidupkan kembali inisiatif Mesir untuk menengahi gencatan senjata antara Gaza dan Israel.
Para pejabat kesehatan mengatakan kepada Reuters setidaknya 85 warga Palestina gugur dalam beberapa pemboman terberat dari udara, laut dan darat sejak serangan Israel .
Pejabat rumah sakit setempat menyebutkan jumlah total kematian Palestina dalam konflik sudah lebih dari 1.200 nyawa, sebagian besar dari mereka warga sipil. Di sisi Israel, 53 tentara dan tiga warga sipil tewas.
Serangan Israel diintensifkan menyusul kematian 10 tentara Israel dalam pertempuran darat di lintas-perbatasan pada hari Senin.
Asap hitam dari terbakarnya bahan bakar di pembangkit listrik yang memasok hingga dua pertiga dari kebutuhan energi Gaza, kata Reuters. Otoritas energi setempat mengatakan kerusakan pembangkit itu akan alami masalah selama sekurangnya satu tahun.
Para pejabat rumah sakit setempat mengatakan tank Israel dan serangan udara Israel menewaskan 10 orang di sekitar kamp pengungsi Jabaliya di Jalur Gaza utara, meningkatkan jumlah warga Palestina gugur , kebanyakan warga sipil.
Sebelum selasa fajar, pesawat tempur Israel menembakkan rudal yang di arahkan ke rumah pemimpin Hamas , Ismail Haniyeh, tetapi tidak menyebabkan satupun korban, kata Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Basis Al-Aqsa TV dan Al-Aqsa Radio juga menjadi sasaran. Stasiun televisi masih mampu lanjutkan siarannya tapi stasiun radio tidak dapat berfungsi karena kerusakan yang parah.
Hamas dan Israel tidak ada kesepakatan tentang syarat gencatan senjata. Israel mensyaratkan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh pihak Hamas yaitu kelompok bersenjata Hamas harus dilucuti senjatanya dan disisi lainnya Hamas ingin blokade Israel-Mesir segera mencabut blokade atas Gaza. (Arby/Dz)