Sekelompok orang bersenjata dan mengenakan topeng menyerang sebuah rumah ibadah Syiah di Dagestan, wilayah bergolak di pegunungan Kaukasus Rusia.
Kementerian Urusan Regional mengatakan serangan pada Sabtu (18/8) waktu setempat itu melukai sedikitnya delapan orang.
“Jumlah warga yang terluka dalam serangan di rumah ibadah kota Khasavyurt sejauh ini adalah delapan orang,” kata kementerian dalam negeri Rusia.
Tiga korban terluka menderita luka di dada dan perut, sementara yang lainnya terkena tembakan di lengan dan kaki mereka.
Sementara itu, kantor berita RIA Novosti mengutip polisi lokal melaporkan lebih banyak orang terluka saat ledakan terjadi di masjid yang sama.
“Terjadi dua ledakan. Satu meledak dan satu bom lagi berhasil dijinakkan,” kata polisi kepada RIA Novosti.
Jinakkan bom
Sedangkan kepada kantor berita Interfax, polisi memastikan tim penjinak bom berhasil mematikan bom di dalam rumah ibadah tersebut.
“Tim penjinak bom tengah melakukan kerjanya. Sejauh ini diaktivasi bom belum berakhir. Kami belum mendapat informasi terkait ledakan yang memakan korban dalam proses penjinakan bom,” seorang juru bicara polisi menjelaskan kepada Interfax.
Para penyerang selain menembaki umat yang sedang berdoa, juga membawa bom rakitan berupa tabung gas yang disambung ke bahan peledak.
Saat serangan terjadi setidaknya 70 orang berada di dalam rumah ibadah mendengarkan khotbah. Para penyerang kemudian melarikan diri menggunakan mobil.(fq/bbc)