Penasihat keuangan untuk mantan pemerintah Afghanistan yang didukung AS, Torek Farhadi, juga mengkritik keputusan Biden.
“Cadangan ini milik rakyat Afghanistan, bukan Taliban. Keputusan Biden sepihak dan tidak sesuai dengan hukum internasional. Tidak ada negara lain di Bumi yang membuat keputusan penyitaan seperti itu tentang cadangan negara lain,” ujarnya.
Jurubicara kantor politik Taliban di Qatar juga telah mengecam keputusan tersebut, dengan menyebutnya sebagai pencurian tidak bermoral.
Di Twitter, tagar #USA_stole_money_from_Afghan, #AfghansDidn’tCommit911, hingga #BidenStealingAfgMoney menjadi tren di antara warganet Afghanistan.
Afghanistan memiliki aset sekitar 9 miliar dolar AS di luar negeri, termasuk 7 miliar dolar AS di Amerika Serikat. Sisanya sebagian besar di Jerman, Uni Emirat Arab dan Swiss. (RMOL)