Eramuslim.com -Krisis Rohingya di Rakhine, Myanmar, ditengarai tak luput dari motif ekonomi. Menurut tiga pakar kepada Times of India, Selasa (26/9), Cina akan mengeblok semua upaya internasionalisasi krisis pengungsi Rohingya karena memiliki ambisi untuk berinvestasi dan membangun kontruksi senilai 7,3 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 97,693 triliun di Rakhine.
Irene Chan, peneliti Program Cina di Rajaratnam School of International Studis di Singapura mengatakan, Cina berinvestasi 7,3 miliar dolar AS di proyek laut dalam di Rakhine. Mereka juga berencana untuk membangun kawasan industri dan zona ekonomi khusus di kawasan itu. “Saya kira masalah investasi ini lebih diutamakan bagi orang Cina dibanding masalah kemanusiaan,” ujarnya, kemarin.
Reuters melaporkan dokumen pejabat Cina menyebut, konsorsiom yang dipimpin oleh koorporasi Cina, CITIC, akan memiliki saham antar 70 dan 85 persen di proyek laut dalam. Proyek ini akan mendukung program One Belt One Road (OBOR) Cina dan menghubungkannya dengan Teluk Benggala.