Sekitar 15.000 imam dan ulama serta pendakwah Islam akhirnya mewujudkan ‘ancaman’ mereka dengan mengadakan aksi demonstrasi pada hari Selasa kemarin (26/4), menuntut Al-Azhar menjadi sebuah lembaga independen, dan Syaikhul Azhar nya dipilih dan bukan diangkat oleh pemerintah serta mengembalikan para ulama senior yang dipecat atas perintah rezim sebelumnya.
Mereka juga menuntut bahwa Al-Azhar harus mempertahankan peran internasionalnya sebagai rujukan dan pemimpin di dunia Islam, dan menegaskan bahwa Departemen Agama Wakaf dan otoritas Ifta (komisi fatwa agama) harus berada di bawah yurisdiksi Al-Azhar.
Grand Syaikh Al-Azhar sendiri Ahmad al-Thayyib waktu aksi tersebut berlangsung, tidak hadir di markas Al-Azhar, di mana pihak militer berjaga-jaga di depan gedung untuk mencegah pengunjuk rasa dari memasukinya.
Pada bagian lain, Menteri Agama dan Wakaf Mesir, Abdallah al-Husseini mengatakan komite saat ini sedang mempelajari kemungkinan akan mengkaji kembali para imam yang kehilangan pekerjaan mereka setelah lembaga Keamanan Negara dibubarkan.(fq/almasryalyoum)