Ribuan orang memadati kota Damaskus untuk memprotes serangan AS ke sebuah desa di Suriah yang menewaskan delapan warga sipil. Aksi protes rakyat Suriah yang didukung oleh pemerintahnya memaksa aparat keamanan melakukan penjagaan ketat di kantor kedubes AS yang sebelumnya sudah dinyatakan ditutup untuk umum.
Para pengunjuk rasa yang terdiri dari mahasiswa bahkan pegawai pemerintahan, membawa spanduk-spanduk sambil meneriakan slogan-slogan anti-AS dan membawa gambar presiden Suriah, Bashar al-Assad. Mereka memusatkan aksi protesnya di Lapangan Yusuf al-Azmi di kota Damaskus.
"Para kolonial, dengarlah, rakyat Suriah tidak akan pernah berlutut pada kalian," teriak para pemuda Suriah.
Pemerintah Suriah mendesak AS agar minta maaf atas serangan yang dilakukan pasukan militer ke wilayah Suriah. Departemen Luar Negeri AS dan Gedung Putih, membantah terlibat dalam serangan tersebut, namun sejumlah pejabat AS mengatakan, serangan yang terjadi hari Minggu kemarin dilakukan dengan target pimpinan al-Qaidah asal Irak Abu Ghadiya, yang disebut-sebut tewas dalam serangan tersebut. AS dan Irak menuding Ghadiya menyelundupkan ribuan pejuang dari Suriah lewat perbatasan Irak.
Akibat serangan itu, bukan hanya hubungan Suriah AS yang memburuk tapi juga hubungan Suriah-Irak, meski Irak mengecam insiden tersebut dan berjanji akan melakukan investigasi. Tapi Suriah mengancam akan memutus komunikasi dengan Irak. (ln/aby/bbc)