Sumber-sumber di Palestina mengatakan bahwa rezim Zionis Israel akan memberikan pengampunan pada 24 anggota Brigade Martir al-Aqsa, sayap militer Fatah yang namanya masuk dalam daftar orang yang paling dicari Israel. Pengampunan itu sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan otoritas pemerintah Palestina pimpinan Presiden Mahmud Abbas pada bulan Juli 2007 lalu.
Menurut sumber-sumber yang tidak mau disebut namanya, Israel sudah menyampaikan informasi pengampunan itu pada pemerintah otoritas Palestina setelah pertemuan antara pejabat senior Palestina dan pejabat senior Israel hari Selasa kemarin. Israel akan memberikan pengampunan penuh pada empat anggota Brigade Martir al-Aqsa, itu artinya mereka bisa leluasa bergerak di seluruh wilayah Palestina. Sedangkan 20 orang lainnya hanya boleh bergerak di area A yang berada di bawah kontrol keamanan otoritas pemerintah Palestina dan namanya akan dihapus dari daftar orang yang dicari Israel.
Berdasarkan kesepakatan antara Israel dan pemerintah otoritas Palestina, ratusan anggota sayap militer Fatah yang masuk dalam daftar orang yang dicari Israel, akan menjalani masa percobaan selama tiga bulan. Mereka yang selama masa percobaan dinilai tidak melakukan tindakan-tindakan yang merugikan Israel, akan diberi pengampunan dan namanya dihapus dari "daftar hitam" Israel. Namun masa uji coba itu tidak berlaku pada nama-nama pejuang Palestina yang oleh Israel dianggap berbahaya.
Meski demikian, pihak Brigade Martir al-Aqsa menyatakan pesimis dan akan terus melakukan upaya agar Israel memberikan pengampunan pada anggota-anggotanya yang masuk dalam daftar pencarian orang pihak Zionis Israel.
Sementara itu, Gubernur Nablus, Jamal Mhaisen mengatakan bahwa Israel sudah mencabut keputusannya menutup mall yang ada di kota itu. Menurut Mhaisen, Israel mengambil keputusan itu setelah ia bersama pejabat otoritas pemeirntahan Palestina melakukan negosiasi dengan para pejabat departemen pertahanan Israel.
Israel menyegel mall tersebut pada 14 Juli kemarin, dalam rangka operasi pembersihan terhadap fasilitas-fasilitas sipil dan organisasi-organisasi sosial yang dicurigai memberikan dana atau berafiliasi pada Hamas. Mall tersebut merupakan pusat bisnis yang penting di kota Nablus, di mana terdapat sekitar 50 toko dan sejumlah kantor di sekelilingnya. Perdana Menteri Palestina Salam Fayyad kemarin mengancam akan mundur dari negosiasi damai jika Israel terus melakukan penyerbuan ke kota-kota di Tepi Barat. (ln/arabnews)