Rezim Zionis Akhirnya Setujui Kesepakatan Pertukaran Tawanan dengan Hizbullah

Israel setuju melakukan pertukaran tawanan dengan Hizbullah. Dalam pernyataannya hari Minggu (29/6) pemerintah Israel menyatakan, pertukaran tawanan kemungkinan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang. Kesepakatan itu termasuk pengembalian jenazah 10 orang pejuang Hizbullah yang dibunuh Israel karena dituding menginfiltrasi wilayah Israel.

Perdana Menteri Israel Ehud Olmert untuk pertama kalinya mengatakan, bahwa dua tentara Israel yang ditawan Hizbullah dipastikan sudah meninggal dan akan dikembalikan ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan yang dimediasi oleh Jerman.

"Awalnya kami berteori bahwa para prajurit Israel itu masih hidup… tapi kami telah memastikan tidak ada peluang untuk itu, " kata Olmert dalam rapat kabinet hari Minggu kemarin.

Menurut Olmert, pertukaran tawanan itu tidak lebih sebagai "masalah moral." "Meski ada keraguan, setelah mempertimbangkan semua pro dan kontra, saya mendukung kesepakatan ini, " tukas Olmert.

Israel akan membebaskan Samir Qantar, tokoh Libanon yang dihukum seumur hidup oleh Israel untuk kasus serangan ke sebuah kota Israel yang terjadi tahun 1979. Selain Qantar, Israel akan membebaskan empat tawanan asal Libanon lainnya serta 10 jenazah pejuang Hizbullah.

Sementara Hizbullah meminta agar Israel juga membebaskan ratusan warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel. Namun Israel, menurut seorang pejabat pemerintahnya hari Minggu kemarin, hanya bersedia membebaskan lima sampai sepuluh warga Palestina. (ln/aljz)