Pemerintah Suriah hari Senin kemarin (3/9) mengatakan tidak akan berdialog dengan kelompok oposisi sebelum militernya bisa menumpas pemberontak – tanda terbaru Presiden Bashar al-Assad bertekad menyelesaikan krisis lewat medan perang meskipun akan memakan lebih banyak korban jiwa.
Pernyataan itu diungkapkan sehari setelah para aktivis melaporkan Agustus lalu adalah bulan yang memakan korban jiwa terbanyak sejak pergolakan pecah pada Maret 2011.
Menteri Informasi Suriah Omran al-Zoebi berbicara hari Senin kemarin dalam jumpa pers di Damaskus. Ia mengatakan tidak akan ada dialog dengan oposisi sebelum pihak militer Suriah merebut kendali keamanan dan stabilitas di seluruh penjuru negara itu.
Pihak oposisi menolak dialog apapun dengan rezim selama Assad masih berkuasa.
Muhieddine Lathkani, tokoh oposisi Suriah yang tinggal di Inggris, menanggapi pernyataan menteri itu dengan mengatakan “kunci bagi dialog adalah turunnya Assad dan dibubarkannya semua badan keamanan rezim itu yang sudah melakukan berbagai tindak kejahatan”.(fq/voa)