Rezim Suriah, pada hari Jumat lalu, menyatakan kesiapannya untuk mengadakan dialog dengan oposisi tanpa syarat, dalam rangka keluar dari krisis negara yang berkepanjangan.
Menteri Informasi Suriah,Imran Zoubi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi Suriah, “pintu terbuka dan meja telah ada, ahlan wa sahlan dengan hati yang terbuka menerima setiap warga Suriah yang datang kepada kami untuk berunding dan berdialog.”
Dia menambahkan bahwa Rezim menerima dialog tanpa syarat dan tidak menekan siapapun, adapun salah seorang mengatakan kepada saya bahwa saya ingin berdialog dengan anda dalam satu tema atau ingin menembak anda, maka ini bukanlah dialog”.
Khatib sebelumnya mengumumkan kesediaannya untuk dialog “secara langsung dengan perwakilan dari Rezim di luar Suriah untuk mengakhhiri krisis di dalam negeri. dan menyerukan penugasan wakil presiden Farouq al-Shara untuk berdialog dengannya.
Pada hari Kamis lalu, Khatib memberikan kesempatan kepada Rezim Suriah sampai hari minggu ini untuk mulai membebasakan semua tahanan wanita dari penjara sebeum negosiasi di batalkan, dan ia berkata dalam sebuah pernyataan di BBC,” jika masih ada satu orang wanita saja di penjara Suriah pada hari minggu, saya akan menganggap inisiatif ini telah ditolak oleh rezim. dan Rezim telah melompat-lompat dan menari diatas luka dan rasa sakit rakyat kita serta penyiksaan terhadap wanita…..”
Khatib berharap bahwa “Rezim harus memikirkan meskipun hanya sekali, dan merasakan bahwa begitu pentingnya mengakhiri penderitaan rakyat dan pergi….” ia menambahkan bahwa, “Revolusi akan terus berlanjut, tapi kami akan tetap membuka ruang untuk berdialog tentang “kepergian Rezim”. (hr/IT)