Rezim Suriah mengirimkan ribuan pasukan menuju Aleppo pada dini hari Rabu (25/7), dimana pasukan Suriah telah menggempur pejuang pemberontak dari udara, yang melanda kota terbesar di negara itu dalam perang total untuk menghancurkan pemberontakan.
Pasukan Presiden Bashar al-Assad telah meluncurkan serangan besar-besaran di dua kota. Pasukan Assad tampaknya telah mengalahkan pemberontak dari lingkungan di ibukota dan kemudian beralih menuju Aleppo, pusat komersial di utara.
Pasukan Suriah menembakkan artileri dan roket Rabu pagi ini di pinggiran Damaskus utara al-Tel dalam upaya untuk merebut kota dari tangan pemberontak, menyebabkan panik massa dan memaksa ratusan keluarga melarikan diri daerah tersebut, warga dan aktivis oposisi mengatakan.
Batalyon 216 mekanik yang bermarkas di dekat Al-Tel mulai membombardir kota sekitar pukul 3:15 pagi waktu setempat dan laporan awal menunjukkan blok apartemen warga telah terkena serangan, kata mereka.
“Helikopter militer terbang di atas kota. Orang-orang terbangun oleh suara ledakan dan melarikan diri,” kata Rafe Alam, salah satu aktivis, melalui telepon dari sebuah bukit yang menghadap Al-Tel. “Listrik dan telepon telah terputus.”
“Sejumlah besar pasukan dikerahkan dari Jabal al-Zawiya ke Aleppo, yang secara strategis lebih penting bagi rezim daripada Idlib,” kata Juru bicara Dewan Militer Tentara pemberontak Pembebasan Suriah (FSA) di Aleppo kepada AFP melalui Skype.
Kolonel FSA Abdel Jabbar al-Oqaidi mengatakan dia yakin bala bantuan sedang dikirim karena intensitas bentrokan di Aleppo, di mana beberapa kabupaten “dibebaskan” pada hari Senin lalu.
Pemberontak menyerang bagian belakang pasukan yang menarik diri dari wilayah tersebut di desa-desa Orom al-Joz dan rami dekat jalan utama Aleppo-Latakia dan di desa al-Bara sebelah barat jalan raya Aleppo-Damaskus, aktivis Abdul Rahman Bakran mengatakan dari daerah tersebut.(fq/aby)