Al-Sisi mengatakan dia tidak akan lagi menahan pasukannya dari menghadapi “penyerang yang ingin menghancurkan Mesir”, dalam komentar publik pertamanya sejak tindakan keras keamanan terhadap demonstran anti-kudeta yang menewaskan sekitar ribuan orang gugur .
“Kami menahan diri untuk tidak akan melanjutkan. Kami tidak akan menerima serangan lagi. Kami dengan kekuatan penuh. bila penyerang ingin menghancurkan Mesir,” katanya dalam pidato televisi di televisi Mesir pada hari Minggu.
Dia bersumpah untuk berdiri teguh dalam menghadapi kekerasan. “Siapa pun yang membayangkan tindakan kekerasan terhadap negara Mesir , harus mempertimbangkan kembali, kita tidak akan pernah diam dalam menghadapi kehancuran negara,” katanya.
“Kehendak rakyat Mesir bebas, kehendak mereka bebas, mereka dapat memilih siapa yang mereka inginkan untuk memerintah mereka, dan kita adalah penjaga kehendak ini,” katanya di hadapan perwira militer dan polisi – mereka bertepuk tangan atas kelihaian retorika komandannya.
“Tentara dan polisi sekarang adalah penjaga dari kehendak rakyat berkaitan dengan memilih siapa yang akan memimpin mereka.” Ujarnya.
“Saya katakan sebelumnya bahwa orang Mesir jika mereka ingin mengubah dunia, mereka akan mampu lakukan itu, dan saya memberitahu orang-orang Mesir sekarang bahwa jika Anda ingin membangun Mesir dan masa depan, Anda akan dan Anda bisa, dan Anda dapat membuatnya Mesir menjadi ibukota dari segala bangsa dan akan sama besarnya dengan dunia itu sendiri, dengan kehendak Allah. ” retorikanya untuk meyakini publik, dan bertolak belakang dengan sikapnya dan militernya untuk tidak memberikan dukungan dan kebebasan bila kalangan Islam menguasai pemerintahan. (Aljazeera/KH)