Retorika Rusia dan Invasi Militer ke Suriah : Membela Habis Rezim Assad

menlu rusiaRusia telah memperingatkan bahwa intervensi militer di Suriah bisa memiliki “konsekuensi bencana” untuk wilayah dan meminta masyarakat internasional untuk menunjukkan “kehati-hatian” atas krisis.

“Upaya (Invasi ke Suriah) harus  melalui  Dewan Keamanan PBB , sekali lagi untuk membuat alasan yang berdasar  untuk intervensi militer di wilayah (Suriah) , yang akan menjadi  penderitaan baru di Suriah dengan konsekuensi melebarnya bencana bagi negara-negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara,” kata juru bicara kementerian luar negeri Rusia , menurut AFP.

“Kami menyerukan kepada mitra kami, Amerika dan semua anggota masyarakat dunia untuk menunjukkan kehati-hatian (dan) ketaatan hukum internasional, khususnya prinsip-prinsip dasar Piagam PBB,” kata juru bicara kementerian Rusia,  Alexander Lukashevich dalam sebuah pernyataan.

Wakil Perdana Menteri Dmitry Rogozin, yang dikenal karena lidahnya yang  tajam, mengatakan di Twitter bahwa “Barat berperilaku terhadap dunia Islam seperti monyet dengan granat.”

Menteri Luar Negeri Gennady Gatilov sebelumnya  mengatakan bahwa Moskow menyesalkan keputusan oleh AS pada hari Senin untuk menunda pertemuan mengenai krisis Suriah, sebagai kekuatan Barat untuk merenungkan aksi militer atas serangan kimia pekan lalu di Suriah.

Pembatalan pertemuan, yang dijadwalkan berlangsung di Den Haag akhir pekan ini, adalah tanda terbaru dari perselisihan ketegangan baru antara Moskow dan Barat atas kemungkinan serangan militer terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. (Arby/Dz)