Aparat kemanan Turki dilaporkan menangkap seorang lelaki berkebangsaan Suriah karena dicurigai merencanakan pembunuhan terhadap Presiden AS Barack Obama saat kunjungan kenegaraannya ke Turki.
Harian Arab Saudi Al Watan menyebutkan, lelaki itu menyamar sebagai wartawan dari stasiun televisi al-Jazeera dan berusaha mendapatkan ijin melakukan liputan selama kunjungan Obama. Lelaki sebenarnya berencana menikam Obama dengan pisau.
Rencana tersebut, menurut laporan Al Watan diakui sendiri oleh yang bersangkutan saat diangkap dan diinterogasi. Lelaki itu juga mengaku dibantu oleh tiga orang lainnya untuk melakukan pembunuhan terhadap Obama.
Kepala Biro al-Jazeera di Ankara, Yussef al-Sharif pada Al Watan menyatakan tidak tahu menahu tentang lelaki yang mengaku sebagai wartawan al Jazeera itu. "Kami diberitahu bahwa dia mengklaim bekerja untuk biro kami, jika begitu kasusnya, maka bisa dipastikan orang itu telah memalsukan kartu identitas al Jazeera," kata al Sharif saat dikonfirmasi.
Salah seorang pejabat AS yang mengetahui kasus tersebut mengatakan bahwa pihaknya menanggapi kasus rencana pembunuhan itu dengan serius. Tapi para pejabat Gedung Putih enggan berkomentar tentang kasus ini. Yang jelas bukan kali ini saja Obama menghadapi ancaman pembunuhan dan sudah dua tahun belakangan ini Obama berada dalam perlindungan agen-agen rahasia karena ancaman-ancaman pembunuhan itu.
Awal Agustus lalu, sekelompok orang ditangkap dan mengaku bahwa mereka berencana "menembak Obama" yang ketika itu menghadiri Konvensi Nasional Partai Demokrat di Denver, Colorado. Lalu, pada bulan Oktober, dua orang warga kulit putih juga ditangkap dan mengaku sedang merencakan "aksi penembakan" terhadap Obama. Rencana pembunuhan dilakukan dengan alasan rasis, perbedaan warna kulit.
Presiden Barack Obama tiba di Turki pada hari Minggu untuk menghadiri KTT Aliansi Peradaban di Istanbul. Dalam kunjungannya ke Turki, Obama memberikan pidatonya di hadapan parlemen Turki. Dalam pidatonya, Obama berusaha meyakinkan bahwa AS tidak akan memerangi Islam. (ln/prtv)