Guanguan juga menyebutkan dalam video bahwa selama perjalanan pertamanya ke Xinjiang, beberapa warga lokal dari suku Han mengatakan kepadanya bahwa sejumlah besar orang Uighur telah dipindahkan ke daerah lain untuk dipekerjakan sebagai buruh murah.
Sejak Guanguan mengungkapkan wajahnya di video ini, banyak orang menyatakan keprihatinan atas keselamatannya. Dalam video baru yang diunggah ke YouTube pada hari Jumat (19/11), Guanguan berharap rekaman fasilitas penahanan dapat terus dilihat banyak orang dan dijadikan bukti.
“Saya tidak punya kemampuan untuk secara langsung menantang pemerintah Cina, tetapi inilah yang dapat saya lakukan dalam batas-batas kekuasaan saya,” katanya.
Cina langsung bela kebijakannya
Xu Guixiang, Juru Bicara Pemerintah Daerah Xinjiang, pada Rabu (17/11) mengatakan bahwa wilayah tersebut telah mengambil langkah-langkah “tegas dan efektif” untuk melawan terorisme dan mencatatkan sejumlah prestasi. Bagi mereka yang ingin menggunakan topik di Xinjiang untuk mencampuri urusan dalam negeri Cina, upaya mereka pasti akan gagal, tambahnya.
Pada hari berikutnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina pun langsung mengeluarkan pernyataan .
“Saya ingin menekankan bahwa isu-isu terkait Xinjiang pada dasarnya adalah tentang melawan terorisme kekerasan, radikalisasi, dan separatisme, bukan tentang hak asasi manusia atau agama,” kata Juru Bicara Kemenlu Zhao Lijian.
“Dalam menghadapi situasi kontraterorisme yang rumit dan berat, Xinjiang telah mengambil sejumlah langkah deradikalisasi yang tegas, kuat, dan efektif. Akibatnya, di Xinjiang tidak ada kasus kekerasan teroris selama lima tahun berturut-turut.” (ae/yf)