Rejim Zionis Israel Himbau Warganya Tidak Bepergian ke Luar Negeri

Rejim Zionis Israel hari Jumat (22/3) mengeluarkan travel warning bagi warganya, karena resiko tinggi diculik pascaterbunuhnya Imad Mughniyah, salah seorang pimpinan Hizbullah bulan Februari lalu di Damaskus. Hizbullah menuding Israel berada di balik pembunuhan Mughniyah dan mengancam akan melakukan pembalasan.

Travel warning itu dikeluarkan berdasarkan informasi dari Biro Anti-Terorisme Israel yang menyebutkan adanya ancaman penculikan terhadap warga negara Israel di luar negeri, khususnya pada pengusaha dan mereka menjalin kerjasama dengan warga Arab Muslim. Karena resiko itu, Biro Anti Terorisme Israel menghimbau agar warga Israel tidak melakukan kunjungan atau perjalanan wisata ke luar negeri.

"Resikonya tinggi. Terutama setelah peringatan 40 hari wafatnya pimpinan senior Hizbullah, Mughniyah, " demikian isi travel warning tersebut.

Dalam situs resmi Biro Anti-Terorisme Israel disebutkan bahwa Hizbullah tetap menyalahkan Israel atas insiden pembunuhan Mughiyah yang terjadi 12 Februari lalu dalam serangan bom di Damaskus, dan ini menyebabkan makin meningkatnya resiko serangan yang akan dilakukan Hizbullah terhadap Israel.

Sementara itu radio militer Israel mengutip pernyataan Kepala Anti-Terorisme Israel, Nitzan Nuriel yang mengatakan, "Hizbullah berencana untuk menculik atau membunuh mantan pejabat-pejabat senior Israel atau menjadikan kelompok-kelompok wisatawan Israel sebagai sasaran serangannya."

Surat kabar Israel Yediot Aharonot menyebutkan, Ciprus adalah salah satu negara yang beresiko tinggi dan rawan serangan serta penculikan bagi warga Israel. (ln/al-arby)