Rejim Israel Ingin Sembunyikan Rencana Pembangunan Pemukiman Yahudi

Rejim Israel sedang berupaya untuk mendapatkan pengesahan dari pengadilan yang menyatakan melarang publikasi laporan-laporan terkait dengan rencana pembangunan pemukiman Yahudi.

Upaya Israel itu sebagai reaksi atas petisi yang diajukan oleh organisasi Peace Now dan Freedom of Information ke pengadilan agar laporan-laporan tentang program-program pembangunan yang dilakukan pemerintahan Israel dipublikasikan agar masyarakat luas mengetahuinya.

Namun menurut Peace Now, rejim Israel melalui kementerian pertahanannya mencoba mencegah agar pengadilan tidak mengabulkan petisi itu. Alasan yang diajukan kementerian pertahanan Israel, laporan-laporan mengenai program-program pemerintah harus dirahasiakan karena jika disebarluaskan, khawatir akan mengancam keamanan nasional dan hubungan luar negeri Israel.

"Keamanan nasional dan perlindungan terhadap hubungan internasional dijadikan alasan oleh negara untuk menyembunyikan segala sesuatu yang sebenarnya harus transparan, " ujar Yariv Oppenheimer, ketua bidang anti-pemukiman Peace Now.

Petisi yang diajukan Peace Now dan Freedom of Information mengacu pada laporan majalah Spiegel tahun 2006 yang mengungkap makin meluasnya pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah Palestina.

Masalah pemukiman Yahudi yang dibangun di atas tanah Palestina oleh rejim Israel, kembali mencuat dalam konferensi Annapolis di Maryland AS beberapa waktu lalu, setelah hampir tujuh tahun tidak diributkan lagi. Israel malah mengumumkan rencana pembangunan pemukiman baru, setelah Konferensi Annapolis. Itu artinya, belum-belum Israel sudah melanggar kesepakatan dalam konferensi itu dan kesepakatan Peta Jalan Damai.

Presiden Palestina Mahmud Abbas berulangkali mengatakan, negosiasi damai tidak akan sukses jika Israel masih terus membangun pemukiman-pemukiman baru. Kritik AS atas kebijakan Israel membangun pemukiman baru, tidak dipedulikan oleh rejim Zionis.

Hari Senin (7/1), sekitar 100 orang aktivis perdamaian Israel menyerukan pemerintah Israel agar menghentikan aktivitas pembangunan pemukiman Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat.

"Sudah saatnya pemerintah Israel berhenti berbohong pada diri sendiri dan pada Amerika, " tukas Oppenheimer.

Aksi unjuk rasa menentang pembangunan pemukiman dilakukan di dekat pos keamanan Israel di Migron, salah satu pemukiman Yahudi ilegal yang terbesar di Israel. Peace Now memperkirakan, saat ini ada sekitar 100 pos keamanan ilegal di Tepi Barat, yang menjaga pemukiman-pemukiman yang juga ilegal.

Saat ini ada sekitar 260. 000 warga Israel yang tinggal di pemukiman-pemukiman Yahudi yang legal dan ada 200. 000 warga Israel lainnya yang tinggal di pemukiman-pemukiman di wilayah Yerusalem yang dianeksasi oleh Israel. (ln/alarby)