Referendum? Referendum Apa, Mousavi?

Mirhossein Mousavi, pemimpin oposisi Iran, mengatakan sistem politik Teheran sepenuhnya berisi halusinasi berbahaya dan menghancurkan semua jembatan kecil dan besar di Iran. Mousavi mengatakan itu Selasa kemarin.

Menurut Mousavi, saat ini kebijakan ekonomi dan politik yang diterapkan oleh Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinjead sebagai seuatu yang destruktif. Tak heran, jika kemudian, ia dengan setengah frustrasi menyerukan referendum di Iran.

Mousavi, yang kalah dari Ahmadinejad dalam sengketa pemilihan presiden Juni 2009, saat ini masih tetap pemimpin utama dari gerakan reformis "Green."

"Siapa yang telah memberikan Anda hak untuk menciptakan situasi ekonomi dan politik penting di negara ini? Jangan puji diri Anda sendiri. Coba selenggarakan referendum untuk melihat apakah rakyat menerima kebijakan itu atau tidak," ujar Mousavi ketus pada sebuah situs.

"Hari ini sistem (yang berkuasa) telah menjadi sebuah halusinasi berbahaya."

Pemilihan presiden Iran 2009 silam memang telah memicu kerusuhan domestik terburuk di Iran dalam 30 tahun terakhir ini, dan itu memperlihatkan perpecahan dalam elit politik dan pemerintahannya. Para pemimpin oposisi mengatakan pemungutan suara dicurangi agar Ahmadinejad terpilih kembali, sementara pihak berwenang mengatakan itu adalah pemilu tersehat yang pernah dijalankan oleh Iran.

Pemungutan suara ini diikuti oleh protes-protes di jalanan dan ditindaklanjuti dengan kekerasan oleh aparat keamanan Iran. Massa ditahan dan pengadilan digelar. Dua orang digantung dan sejumlah tahanan masih di penjara.

Jadi referendum, referendum apa, Mr. Mousavi? (sa/wb/yn)