Puluhan petugas polisi khusus menggerebek setidaknya pada sembilan lokasi di bagian selatan Jerman dan Belgia pada hari Selasa setelah pihak berwenang Jerman menduga dua orang asal Tunisia berencana untuk melancarkan serangan yang melibatkan bahan peledak dan dikendalikan dengan remote control model pesawat.
Secara terpisah, pihak berwenang Perancis mengatakan polisi telah menahan enam pria berusia antara 22 tahun hingga 38 tahun di wilayah Paris karena dicurigai merencanakan serangan teroris di Perancis, menurut laporan berita. Para tersangka termasuk seorang pria dari negara Afrika Barat, lainnya berasal dari Pulau Komoro Samudera Hindia dan empat warga Perancis, kata laporan itu.
Di Jerman, kantor Jaksa federal kepala di Karlsruhe mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua orang asal Tunisia menjadi sasaran penggerebekan di daerah Stuttgart di Jerman barat dan di lokasi-lokasi di Belgia.
Penggerebekan juga terjadi di Munich dan Stuttgart yang ditujukan empat pria kelahiran Tunisia yang diduga aktif dalam pendanaan teroris, dan dicurigai melakukan pencucian uang, kata pernyataan itu.
Razia juga terjadi di negara tenggara Saxony, kata pernyataan itu. Secara keseluruhan, sekitar 90 polisi yang terlibat dalam operasi tersebut.
Tak satu pun dari para tersangka diidentifikasi. Kantor kejaksaan mengatakan mereka mengumpulkan bukti tentang perencanaan dan persiapan untuk serangan dan bagaimana mereka ” termotivasi oleh ideologi radikal Islam”.
Pernyataan itu menambahkan bahwa tidak ada rincian lebih lanjut yang bisa diungkapkan, dan sementara itu investigasi masih berlanjut.
Kebijakan penggerebekan ini datang selama kontroversi yang sedang berlangsung tentang apa yang disebut program Prism di mana pihak berwenang Amerika Serikat menyadap pembicaraan telepon dan perusahaan-perusahaan Internet untuk penyelidikan komunikasi dari non-Amerika.
Kehebohan atas Prism mewarnai kunjungan Obama minggu lalu ke Berlin, Ia membela program Prism, dan Ia mencatat bahwa intelijen Amerika pernah membantu informasi sekitar 50 aksi terorisme dalam beberapa tahun terakhir ini. Bahkan Kanselir Angela Merkel menyebutkan khusus mengenai razia pada tahun 2007 yang menyebabkan memenjarakan empat orang yang terduga sebagai ancaman terorisme. (Nyt/Dz)