Setelah membebaskan 3. 400 orang yang ditahan dengan tuduhan menentang kebijakaan status darurat dalam negeri, pemerintah Pakistan malah menangkapi pekerja pers. Sedikitnya, ada 150 wartawan yang saat ini ditangkap pemerintahan Presiden Pervez Musharraf.
Penangkapan itu memicu aksi protes sekitar 200 wartawan di Karachi. Mereka juga memprotes berbagai pembatasan yang diberlakukan pemerintah terhadap media massa sejak status darurat diterapkan di Pakistan.
Koresponden Al-Jazeera di Pakistan Kamal Hyder melaporkan, 17 orang wartawan mengalami luka-luka akibat pukulan polisi.
Penangkapan terhadap ratusan wartawan ini menambah panjang daftar orang-orang yang ditangkap pemerintahan Musharraf. Meski sudah membebaskan 3. 400 orang, masih tersisa sekitar 2. 000 orang lagi dalam tahanan.
"Mereka juga akan segera dibebaskan. Hanya beberapa orang saja yang akan menghadapi tuntutan tindakan kriminalitas, " kata Javed Cheema, juru bicara menteri dalam negeri Pakistan.
Ketika terjadi penangkapan terhadap para pekerja pers, Presiden Pervez Musharraf sedang melakukan kunjungan kenegaraan ke Arab Saudi
Selain menghadapi tentangan dari kelompok oposisi dan mayoritas rakyat Pakistan, pemerintah Pakistan juga harus bekerja keras meredam pertikan sektarian antara warga Sunni dan Syiah di kota Parachinar, sebelah barat Islamabad.
Pemerintah daerah setempat mengungkapkan, pertikaian itu sudah menelan korban 112 warga tewas dan 300 orang lainnya luka-luka. Untuk itu pemerintah sudah mengirimkan delegasi yang beranggotakan 16 pemimpin suku ke wilayah tersebut untuk mendinginkan situasi. (ln/aljz)