Ratusan Pendukung Hamas Unjuk Rasa, Minta Perbatasan Rafah Tetap Dibuka

Sekitar 600 orang pendukung Hamas di Jalur Ghaza menggelar aksi unjuk rasa di perbatasan Rafah, yang memisahkan wilayah Palestina dengan Mesir. Dalam aksi yang dilakukan sekitar 100 meter dari perbatasan terdekat, para pendukung Hamas itu menuntut agar perbatasan tetap dibuka.

Mereka menyerukan kata-kata "Biarkan perbatasan tetap tebuka!", sambil membentangkan sebuah spanduk besar bertuliskan "Mesir dan Palestina adalah satu tubuh, bukan dua."

Hadir di tengah-tengah aksi, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri. Di hadapan massa Hamas Abu Zuhri mengatakan, "Kita tidak akan kembali ke pengepungan."

Beberapa pengunjuk rasa melompati pembatas perbatasan yang terbuat dari metal dan mengibar-kibarkan bendera Hamas di sisi wilayah Mesir. Aksi itu terjadi di depan mata aparat penjaga perbatasan Mesir, namun mereka hanya menonton saja dan tidak melakukan tindakan apa-apa.

Pihak Hamas-Mesir dan Fatah, pimpinan Mahmud Abbas-Mesir sudah melakukan pertemuan untuk membahas pengelolaan perbatasan bersama antara Palestina-Mesir. Namun dialog masih menemui jalan buntu, dan belum menghasilkan kesepakatan final.

Presiden Palestina Mahmud Abbas tidak mau berdialog dengan Hamas dalam masalah pengelolaan perbatasan. Sementara Hamas menginginkan kesepakatan di pihak Palestina adalah hasil rembug antara Fatah dan Hamas.

Pimpinan Hamas Ismail Haniyah, yang jabatan perdana menterinya dicopot oleh Abbas beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Hamas tidak akan membiarkan perbatasan ditutup kembali. "Rakyat Palestina punya banyak opsi, " kata Haniyah dalam wawancara dengan surat kabar Palestine, edisi Jumat kemarin. (ln/aljz)