Eramuslim – Pemerintah Negara Bagian Flandria, Belgia, ingin membuat lembaga yang khusus mengawasi masjid di daerah tersebut. Lembaga tersebut direncanakan akan setara dengan Badan Intelijen dan Keamanan Belgia.
Dilansir dari Brussels Times, Senin (7/10), selama ini lembaga yang menangani pengawasan masjid adalah Layanan Keamanan Negara Belgia atau The State Security Service/Veiligheid van de Staat (VSSE) di bawah Kementerian Kehakiman Belgia.
Hal ini disebabkan pemerintahan yang baru merujuk kepada rekomendasi dari VSSE terkait sebuah masjid soal pemukulan warga.
Sebelumnya, Masjid Al Ihsaan menjadi subyek kritik pada 2017 setelah muncul laporan bahwa seorang imam di sana telah memukul seorang perempuan. Penyebabnya, perempuan tersebut bertindak ‘tidak sopan’.
Informasi yang ada menyebut jika memukul seorang perempuan nakal dibenarkan. Media setempat lantas menginformasikan bahwa masjid itu ditutup untuk tujuan preventif sebagai akibat dari laporan.
Insiden itu mendorong mantan menteri urusan dalam negeri Flandria, Liesbeth Homans, yang sekarang akan memimpin parlemen regional, untuk memulai prosedur mencabut pengakuan resmi masjid pada Juli 2018. Namun, sebuah laporan kemudian VSSE mencatat bahwa masjid tersebut telah memutuskan hubungan dengan imam yang dipermasalahkan.
Pemutusan hubungan dilakukan pada Februari 2018. Sehingga, Masjid Al Ihsaan tidak lagi terdaftar sebagai ekstremis.
Pemerintah setempat yang baru menganggap bahwa badan negara terlambat mengirimkan informasi dan bahwa rekomendasinya ‘kadang saling bertentangan’. Adapun rencana untuk membuat versi pengawas masjid ini sudah dimasukkan dalam perjanjian koalisi pemerintah baru yang dilantik pada hari pekan lalu. (rol)